Mengenal Burung Nasar Berjanggut, Hewan Pemakan Tulang Paling Hebat di Dunia

1 Oktober 2024 12:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi burung nasar berjanggut. Foto: tomisframes/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi burung nasar berjanggut. Foto: tomisframes/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lammergeier, burung nasar berjanggut, terkenal dengan kemampuannya menghancurkan tulang. Mereka juga ternyata gemar mandi di mata air lumpur kaya zat besi. Kabar buruknya, burung yang tampak garang ini telah punah di beberapa wilayah jelajahnya dan terus menghadapi ancaman akibat habitat yang rusak.
ADVERTISEMENT
Burung bernama ilmiah Gypaetus barbatus memiliki tinggi sekitar 100 hingga 115 sentimeter dengan lebar sayap mencapai 2,5 hingga 2,85 meter. Ukurannya sebanding dengan beberapa burung pemangsa besar di Amerika Utara.
Hewan ini memiliki penampilan yang sangat cantik, kepalanya berwarna putih pucat dengan mata tajam yang dikelilingi oleh lingkaran merah dan orange mencolok. Mata mereka yang tajam semakin menonjol oleh sehelai bulu hitam legam yang memanjang hingga ke paruh, seperti topeng bandit. Di bawah paruh, terdapat seberkas bulu runcing.
Ketika dewasa, bulu di tubuhnya berwarna abu-abu gelap, berkarat, dan keputihan. Bulu yang terang seringkali dibalut oleh warna jingga berkarat karena kebiasaannya mandi di tanah kaya zat besi dan mata air yang mengandung belerang sehingga membuat warnanya menjadi merah menyala.
ADVERTISEMENT
National Audubon Society menjelaskan, ada dua teori di balik perilaku aneh mandi burung nasar berjanggut. Satu teori menyebut mandi air lumpur kaya zat besi merupakan bagian dari “pertunjukan kehebatan”.
Jadi, lokasi mata air zat besi biasanya tersembunyi di antara pegunungan. Hanya hering paling ahli yang bisa menemukannya. Dengan begitu, ketika ada burung nasar yang berhasil mencapai mata air tersebut, ini bisa menunjukkan keberanian dan kegagahan mereka kepada pasangan atau saingannya.
Teori kedua menyebut, oksida besi membantu G. barbatus menangkal bakteri yang banyak terdapat pada daging busuk yang mereka nikmati.
Ilustrasi burung nasar berjanggut. Foto: Bouke Atema/Shutterstock
Sebelum populasinya terus berkurang, burung nasar berjanggut dapat ditemukan di banyak pegunungan yang membentang di daratan Afrika dan Eurasia. Di Eropa, habitat mereka secara historis meluas ke seluruh pegunungan di selatan benua, dari Spanyol bagian barat melintasi Pegunungan Alpen hingga Balkan.
ADVERTISEMENT
Namun, habitat mereka di Eropa kini hanya menempati sebagian kecil Pegunungan Pyrenees, Sierra Nevada di Spanyol, dan pegunungan Alpen, bersama dengan populasi kecil di pulau-pulau Mediterania di Corsica dan Crete. Mereka kadang terlihat di beberapa bagian Eropa barat, termasuk Inggris.
Burung nasar berjanggut terkadang disebut sebagai Lammergeier, yang berarti “burung nasar domba” dalam bahasa Jerman karena reputasinya yang suka menyambar domba. Sama seperti hering pada umumnya, dia suka makan bangkai, terutama domba, kambing, ibex, dan sebagainya.
Faktanya, daging bukanlah yang mereka incar. Burung nasar berjanggut menjadi satu-satunya burung di dunia yang gemar makan tulang, di mana 85 hingga 90 persen makanannya adalah tulang.
Cakar mereka yang besar dan kuat sangat cocok untuk mematahkan tulang dan memperoleh nutrisi di dalam sumsum tulang. Nasar berjanggut juga dipersenjatai dengan perut yang penuh dengan asam lambung sangat kuat, yang membantunya memecahkan rasa tidak biasa pada makanan.
ADVERTISEMENT
Jika tulang terlalu besar untuk ditelan, mereka akan terbang tinggi dan menjatuhkan sisa-sisa tulang ke permukaan berbatu, memecahkannya menjadi potongan-potongan kecil.
Karena alasan ini, burung nasa berjanggut sering disebut “quebrantahuesos” dalam bahasa Spanyol, yang memiliki arti “pemecah tulang”.