Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Masalah pencernaan jika diabaikan akan berdampak signifikan terhadap kinerja tubuh. Karenanya, ada beberapa cara yang disarankan dokter untuk mengetahui dan memastikan kesehatan saluran pencernaan.
ADVERTISEMENT
Dokter spesialis penyakit dalam, dokter I Gede Pande Sastrawan Sp.PD, menyampaikan endoskopi adalah salah satu metode pemeriksaan paling jitu yang disarankan dokter.
"Endoskopi adalah prosedur medis untuk memeriksa organ dalam tubuh Anda tanpa melakukan pembedahan besar. Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan suatu alat khusus yang disebut endoskop, yaitu alat berbentuk selang yang dilengkapi dengan senter dan kamera", tutur dr. Pande.
Menurut dokter di RS Siloam Bali ini, endoskopi merupakan tindakan medis dengan memasukkan endoskop atau selang tipis dan panjang secara langsung ke dalam tubuh melalui mulut atau dubur ke dalam saluran cerna guna mengamati organ dalam atau jaringan secara menyeluruh.
Apa Itu Endoskopi Saluran Cerna Atas?
Ada sejumlah jenis endoskopi sesuai lokasi periksa, salah satunya adalah endoskopi saluran cerna atau gastrointestinal endoscopy. Endoskopi saluran cerna atas adalah prosedur untuk melihat saluran pencernaan bagian atas secara visual, meliputi kerongkongan, perut ( lambung) hingga usus kecil atau duodenum.
ADVERTISEMENT
Prosedur ini disebut juga dengan esophagogastroduodenoscopy (EGD). Dan untuk Endoskopi saluran cerna bawah meliputi : Anus, Ujung usus besar (Rektum), ujung bawah usus kecil (Ileum terminal).
dr. Pande mengatakan, endoskopi saluran cerna atas dapat menemukan penyebab dari beberapa gejala, yaitu adanya sensasi nyeri ulu hati, mual dan muntah, kembung berkepanjangan, bersendawa, mengalami pendarahan dan adanya masalah saat menelan.
"Termasuk adanya penurunan berat badan yang tak dapat dijelaskan dan beberapa lainnya," imbuhnya.
Beberapa penyakit yang bisa dideteksi menggunakan prosedur endoskopi adalah: Gastroesophageal reflux disease (GERD), kanker, luka, peradangan atau iritasi, kelainan pra-kanker seperti Barrett’s esophagus, penyakit celiac, penyempitan kerongkongan, penyumbatan dan beberapa lainnya.
"Saat melakukan prosedur endoskopi saluran cerna atas , tentunya ada beberapa hal yang perlu disiapkan terlebih dahulu. Pertama, pasien perlu menceritakan pada dokter tentang riwayat kesehatan, termasuk gejala yang dirasakan, alergi, dan semua obat maupun vitamin yang dikonsumsi. Dokter akan memberikan sejumlah arahan sebelum menjalani prosedur ini," tutur dr. Pande.
ADVERTISEMENT
Penanganan
Agar mencapai hasil optimal, dokter akan meminta berpuasa selama 6-8 jam dengan tujuan agar lambung kosong dan bersih. Jika tidak, dokter akan kesulitan memeriksa dengan jelas sebab saluran cerna tertutup dengan makanan.
Kemudian, memungkinkan diberikan obat penenang agar nyaman selama tindakan. Pasien juga mungkin diberikan bius cair berbentuk obat kumur atau semprotan guna membuat tenggorokan mati rasa dan mencegah tersedak.
Dalam beberapa kasus, endoskopi bisa dilakukan tanpa pembiusan. Selama tindakan, dokter mungkin akan melakukan biopsi, menghentikan pendarahan pada saluran pencernaan, melakukan prosedur lain, misal melebarkan penyempitan saluran pencernaan.
Lamanya prosedur endoskopi adalah sekitar 15-30 menit. Selama tindakan, pasien tidak akan merasakan apa pun, kecuali tertidur dengan pulas akibat dari pemberian obat bius.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, dokter akan memberikan arahan tentang perawatan pasca-endoskopi dilakukan. Endoskopi dinilai sebagai prosedur yang tergolong aman. Namun, seperti prosedur medis lainnya, tetap memungkinkan adanya efek samping dari tindakan ini. Pada kasus langka, komplikasi bisa terjadi.