Mengenal Colossal Squid, Cumi-cumi Terbesar dan Terberat di Dunia

26 Oktober 2020 8:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Replika cumi-cumi kolosal.  Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Replika cumi-cumi kolosal. Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Jauh di dasar samudra, hidup miliaran makhluk laut yang nyaris tak tersentuh manusia. Sebagian besar dari mereka masih menjadi misteri, ada pula yang sudah diketahui keberadaannya. Sesekali makhluk-makhluk itu muncul ke permukaan. Hanya momen beruntung yang bisa mempertemukan mereka dengan kita, termasuk bertemu dengan Colossal Squid atau cumi-cumi kolosal.
ADVERTISEMENT
Culum Brown, seorang profesor di Macquarie University dalam The Conversation menjelaskan, keberadaan cumi-cumi kolosal (Mesonychoteuthis hamiltoni) sudah diketahui sejak lama. Hewan ini biasanya hidup di Samudra Antartika. Pada tahun 1981, cumi kolosal pertama kali ditemukan dan laporannya didokumentasikan. Cumi itu ditangkap oleh kapal pukat di dekat pantai Antartika.
Sejak saat itu, beberapa cumi-cumi kolosal kembali ditangkap oleh nelayan. Salah satu dari cumi kemudian diawetkan dan disimpan di Museum Selandia Baru. Colossal squid sendiri adalah cumi-cumi terberat di dunia.
Salah satu cumi-cumi kolosal yang ditemukan terdampar. Foto: commons.wikimedia.org
Cumi kolosal terberat yang pernah ditemukan memiliki bobot hingga 500 kilogram. Namun, berdasarkan ukuran tentakel yang pernah ditemukan di dalam perut paus sperma, bobot cumi kolosal bisa jauh lebih berat, bahkan mencapai 700 kilogram.
ADVERTISEMENT
Kendati menjadi yang terberat di dunia, namun cumi-cumi kolosal bukanlah yang terpanjang. Cumi terpanjang justru diraih oleh cumi-cumi raksasa. Jika cumi kolosal punya panjang 10 meter, maka panjang cumi raksasa bisa mencapai 12 meter. Cumi-cumi raksasa memiliki tubuh lebih kecil dan tentakel yang sangat panjang sehingga tidak terlalu berat.
Cumi-cumi kolosal punya mata besar dengan diameter 25 centimeter atau lebih. Ini menjadikan mereka sebagai hewan dengan mata terbesar di dunia. Dengan mata sebesar itu, cumi-cumi kolosal dapat melihat dengan baik dalam kegelapan.
Mata mereka sedikit menonjol ke depan sehingga punya penglihatan binokuler. Artinya, mereka dapat menangkap mangsa dengan memperhitungkan jarak yang tepat. Tentakelnya dipersenjatai dengan kait berputar yang digunakan untuk menangkap mangsa. Makanan utama cumi-cumi kolosal adalah ikan dan cumi-cumi lain di kedalaman lebih dari 1.000 meter.
Cumi-cumi raksasa di Selandia Baru. Foto: Facebook/OCEAN HUNTER Spearfishing & Freediving Specialists
Pada kedalaman itu, tidak ada cahaya matahari sehingga lingkungan cenderung lebih gelap. Untuk berburu, cumi kolosal menggunakan cahaya yang dipancarkan dari tubuhnya atau disebut bioluminescence. Cahaya itu berguna untuk menarik hewan lain sebagai santapan.
ADVERTISEMENT
Seperti cumi-cumi pada umumnya, cumi-cumi kolosal memiliki paruh yang keras seperti burung. Paruh itu berfungsi untuk mengunyah makanan, ia juga menjadi satu-satunya bagian tubuh cumi yang keras.
Lantas, apakah makhluk sebesar itu bebas dari ancaman hewan laut lain? Tidak, paus sperma adalah predator utama cumi kolosal. Diperkirakan lebih 75 persen makanan paus sperma adalah cumi kolosal. Banyak paus sperma yang memiliki luka di tubuhnya karena pertempuran epik dengan cumi kolosal.