Mengenal Dengue Shock Syndrome, Infeksi DBD yang Bisa Sebabkan Kematian
PerbesarKasus demam berdarah di Indonesia masih terus bertambah. Angkanya bahkan mencapai 22.331 kasus di minggu ke-12 tahun 2022 dengan 229 kematian akibat DBD.
Sudah selayaknya demam berdarah tidak disepelekan. Penelitian menunjukkan, DBD telah membahayakan 20 juta orang di negara tropis dan subtropis setiap tahun. Apalagi, penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti itu dapat menyebabkan komplikasi yang lebih parah bernama Dengue Shock Syndrome.
Apa itu Dengue Shock Syndrome?
Dilansir National Library of Medicine, Dengue Shock Syndrome (DSS) merupakan infeksi dengue berbahaya yang menyebabkan kegagalan fungsi multiorgan. DSS bisa hadir tanpa gejala, gejala ringan, hingga menyebabkan kebocoran pembuluh darah serta komplikasi akibat kerusakan hati, kerusakan jaringan otot rangka, peradangan otot jantung, dan berbagai masalah pada sistem saraf.
Proses terjadinya DSS umumnya terjadi pada fase kritis penderita DBD. Awalnya, pasien akan mengalami demam, muntah, sakit kepala, serta batuk. Gejala-gejala tersebut kian memburuk pada 2-5 hari setelahnya.
Pada fase kedua, DSS membuat pengidapnya mengalami nyeri midepigastrik, gelisah, serta penurunan frekuensi buang air kecil. Jika dilakukan pemeriksaan laboratorium, kadar trombosit dalam darah juga menurun drastis.
Tak hanya itu, dilansir Science Direct, bintik kemerahan menyerupai ruam pada penyakit campak, herpes, atau cacar air mungkin muncul. Pasien DSS juga mudah mengalami memar dan pendarahan di bagian pembuluh vena.
Tindak pencegahan Dengue Shock Syndrome
WHO menyarankan untuk segera membawa pasien ke rumah sakit saat mengalami gejala DSS. Sebab, dibutuhkan penanganan tepat dan pengawasan ketat terhadap kesehatan pasien.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan tindakan preventif untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes aegypti. Jangan pernah lelah untuk melakukan gerakan 3M: menguras, menutup, dan mengubur wadah yang berpotensi menjadi tempat pengembangbiakkan nyamuk.
Gunakan obat nyamuk untuk menurunkan risiko gigitan serangga tersebut. WHO menganjurkan penggunaan aerosol insektisida rumah tangga dan produk penolak nyamuk yang aman digunakan di tubuh.
Salah satu produk yang bisa Anda pilih adalah ForceMagic yang mengandung formula Synergist untuk membunuh nyamuk secara efektif karena dapat langsung menyerang sistem saraf nyamuk. Terbuat dari ekstrak bunga krisantemum dan mengandung eucalyptus oil, ForceMagic mampu menghadirkan aroma lembut dan tidak menyebabkan sesak napas, sehingga lebih aman digunakan untuk keluarga.
Memiliki wangi yang harum dan tidak menyengat, ForceMagic tidak menyebabkan batuk saat disemprot. Partikel ForceMagic pun mudah terurai dan aerosolnya tidak akan mengendap di bantal atau perabot rumah lainnya.
Menggunakan tekanan gas yang lebih tinggi daripada obat nyamuk aerosol pada umumnya, ForceMagic juga mampu menjangkau tempat-tempat yang sulit dijangkau, seperti sela-sela furniture, belakang gorden, dan lain-lain. Dengan begitu, nyamuk penyebab DBD dapat dibasmi hingga ke sarang.
Berikan perlindungan maksimal untuk keluarga dengan menggunakan Soffel Alamia. Hadir dalam varian Yuzu atau Mint Geranium, Soffel Alamia tersedia dalam bentuk lotion dan spray yang efektif mencegah gigitan nyamuk dan melindungi Anda serta keluarga hingga 8 jam. Saat digunakan, Soffel Alamia akan terasa lembut, tidak lengket, sekaligus menimbulkan sensasi dingin.
Dengue Shock Syndrome menjadi kondisi yang menakutkan karena dapat menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, yuk lindungi keluarga Anda dengan perlindungan maksimal lawan DBD menggunakan Soffell Alamia lotion anti-nyamuk dari ekstrak daun dan ForceMagic dengan formula synergist bunuh nyamuk 100 persen mati.
Kedua produk dari Enesis Group ini telah tersedia di Alfamart, Indomaret, supermarket, atau klik link ini .
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Enesis Group