news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenal Emfisema: Penyakit Pernapasan Ini Bisa Bikin Paru-paru Rusak

10 September 2020 11:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rontgen paru-paru dari pasien sebelum ia menerima transplantasi menunjukkan kerusakan parah Foto: Northwestern Medicine
zoom-in-whitePerbesar
Rontgen paru-paru dari pasien sebelum ia menerima transplantasi menunjukkan kerusakan parah Foto: Northwestern Medicine
ADVERTISEMENT
Emfisema! Banyak dari kita yang belum begitu mengenali kata ini. Istilah emfisema merupakan situasi di mana kondisi seseorang kesulitan bernapas.
ADVERTISEMENT
Penderita emfisema umumnya mengalami kerusakan kantung udara paru-paru (alveoli) mereka. Kondisi tersebut membuat mereka kesulitan menghirup oksigen yang mereka hirup.
Umumnya, orang dengan emfisema juga menderita bronkitis kronis atau peradangan pada saluran bronkial yang membawa udara ke paru-paru. Peradangan ini membuat penderita batuk secara terus menerus.
Emfisema merupakan bagian dari penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Seseorang bisa dikatakan mengidap PPOK jika ada kerusakan dalam alveoli mereka.

Lalu bagaimana seseorang bisa mengidap emfisema?

Asap rokok sangat berbahaya bagi kesehatan Foto: Unsplash
Penyebab emfisema bisa beragam. Misal, terpapar polusi udara hingga kebiasaan merokok seseorang juga bisa memicu penyakit ini.
Risiko perokok terkena emfisema akan terus meningkat, seiring dengan seberapa lama dia merokok dan jumlah asap dari tembakau yang diisapnya.
Berikut ini merupakan penyebab utama seseorang mengalami emfisema:
ADVERTISEMENT
Beberapa faktor juga bisa meningkatkan seseorang terkena emfisema yakni:

Usia

Kebanyakan pengidap emfisema dengan rentang usia 40 sampai 60 tahun mengalami gejala ini. Usia berpengaruh apalagi dia berkaitan dengan asap tembakau.

Asap rokok, perokok pasif

Asap rokok pasif yang tak sengaja terhirup jadi salah satu faktor. Berada di sekitar perokok pasif meningkatkan risiko emfisema.

Paparan asap, debu di tempat kerja

Menghirup asap atau debu kimiawi bisa meningkatkan risiko emfisema. Beberapa bahan kimiawi itu misalnya debu kapas, kayu dan debu tambang.

Polusi

Polusi di dalam ruangan hingga di luar ruangan juga bisa menyebabkan emfisema. Polusi luar ruangan misalnya asap dari hasil pembakaran energi dan knalpot mobil.
Ilustrasi paru-paru Foto: bykst
Untuk mengetahui seseorang mengidap emfisema biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan dan serangkaian tes seperti rontgen dada, CT scan, tes lab dan tes fungsi paru-paru.
ADVERTISEMENT
Berikut ini beberapa langkah-langkah yang bisa seseorang lakukan untuk mencegah emfisema:

Hindari rokok

Seseorang bisa mencegah emfisema dengan menghindari rokok.

Hindari paparan polusi

Asap kimiawi dari cat, debu, wewangian parfum, hingga asap dari lilin bisa memicu emfisema bagi sebagian orang. Gunakanlah masker saat bersinggungan dengan asap atau debu kimiawi untuk melindungi paru-paru.

Olahraga rutin

Olahragalah rutin. Usahakan tak membiarkan masalah pernapasan menghalangimu untuk berolahraga. Rutin berolahraga bisa membantu melatih dan memulihkan paru-paru.