Mengenal FIP, Penyakit Kucing yang Langka dan Mematikan

20 Februari 2018 9:46 WIB
Ilustrasi cakar kucing, (Foto: Rihaij via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cakar kucing, (Foto: Rihaij via Pixabay)
ADVERTISEMENT
Instagram grup pecinta kucing di Indonesia, Meowholic, memposting kisah sedih dari seekor kucing bernama Ochi yang diberi judul 'Surat Ochi dari Surga'.
ADVERTISEMENT
Ochi berusia tiga tahun pada tahun 2018 ini, dan ia tinggal di Bekasi. Ia kucing yang sangat disayang oleh pemiliknya, makanan yang dimakan Ochi pun makanan kucing premium dan sesekali ia diberi ayam rebus.
Sampai akhirnya, Ochi mulai menunjukkan perubahan fisik. Salah satunya, perutnya menjadi buncit, padahal bagian tubuh yang lainnya bertambah kurus, bahkan hingga memperlihatkan tulang. Sementara itu, mata Ochi menguning sementara leher dan kakinya luka-luka.
Ochi kemudian didiagnosis menderita penyakit yang dinamakan Feline Infectious Peritonitis (FIP), dan dokter hewan yang merawat Ochi mengatakan kalau ia tidak bisa disembuhkan. Meskipun usaha terbaik sudah diberikan oleh pemiliknya, Ochi pun akhirnya mati.
Penyakit apa sebenarnya FIP itu? Dan benarkah bahwa FIP adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan?
ADVERTISEMENT
Menurut Nana Permana, seorang dokter hewan di DNA Clinic, Bogor, FIP memang penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
“Kemungkinan sembuh memang tidak ada. Dengan kata lain 100 persen kematian (bila sudah terkena FIP),” kata Nana ketika dihubungi oleh kumparan (kumparan.com) melalui pesan singkat.
Nana menjelaskan, FIP adalah penyakit yang terjadi akibat mutasi corona virus. Namun, penyebab mutasinya sendiri belum diketahui.
Selain itu, penyakit ini bisa masuk melalui mulut dan dikeluarkan melalui feses, karena itu, di lingkungan mana saja yang terdapat banyak kucing, misalnya rumah yang memiliki lebih dari satu kucing atau penangkaran kucing, penyebaran FIP akan lebih mudah lagi.
Induk kucing dan anaknya. (Foto: byrev/Pixabay.)
zoom-in-whitePerbesar
Induk kucing dan anaknya. (Foto: byrev/Pixabay.)
FIP sendiri memiliki dua tipe, dan keduanya memiliki ciri-ciri yang berbeda.
“Ada tipe basah dan kering. FIP tipe basah gejalanya adalah, adanya cairan baik di rongga dada atau di rongga perut atau keduanya. Diagnosisnya sendiri yang maksimal (dilakukan) dengan PCR. Kalau FIP tipe kering tidak ada gejala yang spesifik dan diagnosanya hanya dengan biopsi,” kata Nana, menjelaskan tipe FIP.
ADVERTISEMENT
FIP sebenarnya merupakan penyakit yang langka, dan tidak akan menyerang manusia bila seandainya kucingmu terkena FIP. Namun pada kucing yang tinggal serumah dengan kucing lain yang menderita FIP, maka ada kemungkinan kucing tersebut juga tertular.
Anak kucing. (Foto: logesdo/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak kucing. (Foto: logesdo/Pixabay)
Sampai saat ini, satu-satunya cara untuk mencegah FIP pada kucing kesayanganmu adalah dengan memberikan vaksin. Vaksin bisa diberikan mulai usia 16 minggu.
Selain itu, apabila kamu ingin mengadopsi kucing, misalnya dari rumah temanmu yang punya banyak kucing, ada baiknya kamu menanyakan, apakah sebelumnya ada kucing yang pernah mati dengan ciri-ciri seperti terkena FIP. Karena bila sebelumnya ada kucing yang mati karena FIP, maka ada kemungkinan kucing yang tinggal di lingkungan yang sama pun terkena FIP.
ADVERTISEMENT
Jaga kucingmu baik-baik ya, guys!