Mengenal Gejala HMPV yang Kasusnya Melonjak di China

4 Januari 2025 11:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan memakai masker di China. Foto: Ng Han Guan/AP PHOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan memakai masker di China. Foto: Ng Han Guan/AP PHOTO
ADVERTISEMENT
Kasus infeksi Human Metapneumovirus (HMPV) dilaporkan mengalami peningkatan signifikan di China, menarik perhatian dunia. Virus ini menyerang saluran pernapasan dan kerap menimbulkan gejala mirip flu biasa.
ADVERTISEMENT
HMPV sendiri adalah virus RNA yang masuk dalam keluarga Pneumoviridae dengan genus Metapneumovirus. Meski gejalanya mirip flu, HMPV dapat memicu komplikasi yang lebih berat, seperti pneumonia atau kekambuhan asma, terutama pada anak atau individu dengan riwayat penyakit paru.
Menurut laporan Antara, seseorang yang tertular HMPV dapat mengalami gejalanya dalam seminggu. Adapun gejala HMPV meliputi batuk kering atau berdahak, demam, hidung tersumbat dan berair, sakit tenggorokan, mengi (suara napas berbunyi seperti siulan), sesak napas (dispnea), dan kulit ruam.
Kasus infeksi ringan umumnya sembuh dalam beberapa hari tanpa intervensi. Infeksi dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih parah, seperti bronkitis atau pneumonia.
Ilustrasi pasien di China. Foto: Staff/REUTERS

Belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV

Belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk menangani HMPV. Perawatan yang diberikan umumnya bertujuan hanya untuk mengurangi gejala, seperti menggunakan obat penurun demam atau pereda batuk.
ADVERTISEMENT
Karena belum ada vaksin, masyarakat perlu mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko penularan HMPV. Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi, dan membersihkan permukaan yang terkontaminasi.
Mereka yang mengalami gejala seperti pilek bisa menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, menggunakan masker, mencuci tangan secara menyeluruh, hingga menghindari berciuman dengan pasangan atau anak. Usahakan tetap berada di rumah dan bersihkan permukaan yang sering disentuh untuk mengurangi risiko penularan.
Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China mencatat adanya tren peningkatan kasus infeksi pernapasan, termasuk HMPV, pada 16 Desember hingga 22 Desember 2024. Kasus HMPV meningkat di kalangan anak-anak di bawah usia 14 tahun, dengan provinsi utara China jadi lokasi penyebaran infeksi paling parah.
ADVERTISEMENT

HMPV belum terdeteksi di Indonesia

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes), HMPV yang saat ini merebak di China belum ditemukan di Indonesia. Meski begitu, Kemenkes terus memantau dan melakukan pengamatan terhadap penyakit menular baru yang berpotensi muncul.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada tanpa perlu panik, sambil mengikuti perkembangan informasi yang tersedia.