Mengenal Ikan Dewa, Hewan Keramat yang Mati Massal di Cibulan

6 September 2022 10:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ikan Dewa di Taman Nasional Gunung Ciremai.  Foto: Instagram/@gunung_ciremai
zoom-in-whitePerbesar
Ikan Dewa di Taman Nasional Gunung Ciremai. Foto: Instagram/@gunung_ciremai
ADVERTISEMENT
Belum lama ini media sosial dihebohkan dengan video ikan dewa di Cibulan, Kuningan, Jawa Barat, yang dianggap keramat mati massal secara misterius.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang diunggah di akun Twitter @1Khan_7 terlihat bagaimana belasan ikan dewa berukuran besar mati lalu dikubur dengan menggunakan kain kafan. Ini dilakukan karena warga setempat menganggap ikan dewa adalah jelmaan dari prajurit Prabu Siliwang sehingga dikeramatkan.
Maka, tak heran jika prosesi penguburan ikan dewa terbilang istimewa jika dibandingkan dengan hewan pada umumnya. Lantas, hewan apa sebenarnya ikan dewa?

Mengenal Ikan Dewa

Dilansir situs resmi BPSDMKP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ikan dewa berasal dari genus Tor. Ada empat jenis ikan dewa yang diketahui saat ini, yakni Tor tambroides, Tor tambra, Tor soro, dan Tor douronensis.
Di Indonesia, ikan dewa bisa ditemukan di sejumlah daerah, di antaranya Kalimantan, Sumatera, dan Jawa. Di Jawa Barat, ikan dewa sering juga disebut dengan ikan kancra. Sementara di Jawa Tengah dan Timur dikenal dengan sebutan ikan Tombro. Di Sumatera bagian selatan, ikan dewa dikenal dengan nama Ikan Semah, dan di beberapa daerah lain disebut ikan Batak, ikan curong, ikan lempon, ikan ihan, ikan sepan, ikan kelah, ikan masheer, dan ikan torsoro.
ADVERTISEMENT
Menurut cerita yang beredar, penyebutan ikan dewa muncul diduga karena hewan ini memiliki harga tinggi. Sejak dulu, ikan dewa banyak ditemukan di kolam dan telaga larangan yang dikeramatkan oleh masyarakat. Karena diam di tempat keramat, ikan dewa tidak boleh ditangkap sembarangan, tapi harus melalui ritual khusus.
Sementara di alam liar, ikan dewa bisa hidup dan tumbuh hingga panjang lebih dari satu meter dengan berat mencapai 30 Kg. Untuk mencapai ukuran tersebut, ikan membutuhkan waktu yang sangat lama, belasan hingga puluhan tahun. Ini karena ikan dewa dikenal memiliki pertumbuhan yang lambat.
Bisa jadi, inilah yang menyebabkan harga ikan dewa sangat mahal. Konon, sekilonya bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Apalagi saat tahun baru Imlek, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilo. Meski harganya relatif mahal, ikan Dewa yang diabadikan sebagai relief di dinding Candi Borobudur ini belum banyak dibudidayakan.
ADVERTISEMENT