news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenal Kucing Emas, Spesies Terancam Punah yang Ditemukan di Sumatera Barat

17 Juni 2020 12:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kucing emas Asia yang ditemukan di Sumatera Barat. Foto: dok istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kucing emas Asia yang ditemukan di Sumatera Barat. Foto: dok istimewa
ADVERTISEMENT
Seekor kucing emas Asia ditemukan lemah tak berdaya dengan kaki terluka parah. Ia terjerat perangkap babi yang dipasang di kebun warga di Jorong Sungai Dareh, Nagari Pauh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (16/6).
ADVERTISEMENT
Menurut tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang turun bersama tim medis Taman Marga Satwa Budaya dan Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, kucing emas itu diperkirakan berumur 4 tahun dengan jenis kelamin jantan. Ia berhasil dievakuasi setelah dibius dan langsung dibawa ke TMSBK untuk dilakukan perawatan.
Kucing emas Asia bernama latin Catopuma temminckii adalah hewan langka yang statusnya terancam punah karena aktivitas manusia dan perburuan liar. Mereka dapat ditemukan di wilayah tropis dan subtropis di Asia barat daya, mulai dari China dan India hingga Semenanjung Melayu, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Mereka biasanya hidup di ketinggian 1.100 hingga 3.738 meter di atas permukaan laut (mdpl), menempati padang rumput dan kebun. Kucing emas ini bisa tumbuh dengan panjang 116 hingga 161 sentimeter. Ukuran tubuh betina lebih kecil ketimbang jantan. Ekornya setengah atau sepertiga dari panjang tubuhnya. Bobot kucing berkisar antara 12 sampai 15 kilogram.
Kucing emas Asia. Foto: wikipedia.org
Kendati disebut kucing emas, warna bulu mereka cukup bervariatif, termasuk emas kecoklatan, coklat, hitam, merah rubah, dan abu-abu. Kucing emas Asia punya ciri khas dengan warna garis putih dan hitam memanjang dari mata hingga lehernya. Bawah perut, kaki bagian dalam, dan bawah ekor berwarna putih.
ADVERTISEMENT
Meski banyak menghabiskan waktu di tanah, kucing emas dikenal sebagai pemanjat yang ulung. Sistem kawin mereka masih misterius karena sangat sulit diamati. Kucing emas juga dikenal sebagai hewan pemalu, apalagi bertemu dengan manusia. Mereka yang ada di penangkaran atau kebun binatang banyak yang dilaporkan mati.
Seekor betina bisa mengandung anaknya selama 90 hari dengan proses perkawinan selama 70 hari. Betina bisa melahirkan satu hingga tiga anak, di mana setiap anak punya berat 250 gram saat pertama dilahirkan. Di alam liar, betina akan melahirkan di sebuah lubang pohon.
Selama enam bulan, makanan utama anak kucing adalah air susu sang induk. Setelah 12 bulan hidup di bawah pengawasan induk, anak-anak kucing akan hidup mandiri dengan berburu makanan sendiri.
Kucing emas Asia dengan nama latin Catopuma temminckii Foto: commons.wikimedia
Kucing emas Asia biasanya memburu hewan yang lebih kecil dari tubuhnya, seperti tupai, ular kecil, tikus, burung, reptil, dan kelinci. Namun, di Pegunungan Goral di Sikkim, India, kucing emas Asia pernah dilaporkan memburu babi hutan, rusa, dan kerbau betis. Di wilayah yang dihuni manusia, mereka juga kerap memangsa unggas peliharaan, domba, dan kambing.
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, daging kucing emas Asia dianggap punya rasa yang sangat lezat dan tulangnya sering dipakai untuk pengobatan. Kulit mereka juga diperdagangkan secara ilegal di pasar gelap. Dalam sebuah mitos dikatakan bahwa dengan membakar satu helai bulu kucing emas bisa mengusir harimau.
Kucing emas Asia terdaftar sebagai hewan hampir terancam punah di Red List IUCN. Sebagian besar kepunahannya diakibatkan oleh alih fungsi lahan dan hilangnya habitat asli. Mereka juga menghadapi perburuan liar. Saat ini, beberapa kucing emas Asia menempati tempat perlindungan satwa liar, dan beberapa kebun binatang membiakkan kucing-kucing ini di penangkaran.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: