Mengenal Mesin TB-TCM yang Dipakai Pemerintah untuk Percepat Tes COVID-19

2 April 2020 16:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim TCM Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung Foto: yankes.kemkes.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Tim TCM Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung Foto: yankes.kemkes.go.id
ADVERTISEMENT
Percepatan deteksi virus corona COVID-19 menjadi salah satu fokus Pemerintah Indonesia saat ini. Berbagai metode pemeriksaan spesimen berjalan paralel, baik melalui rapid test maupun RT-PCR atau Real Time-Polymerase Chain Reaction. Dari kedua metode itu, PCR memang menjadi pengujian sampel virus corona SARS-CoV-2 yang paling direkomendasikan WHO.
ADVERTISEMENT
Untuk memperkuat fasilitas pengecekan melalui metode ini, pemerintah tengah mempersiapkan mesin Tes Cepat Molekuler (TC) atau sering disebut rapid molecular diagnostic untuk mengonfirmasi hasil tes swab hidung dan tenggorokan.
Pemeriksaan TCM selama ini umum dikenal sebagai prosedur pemeriksaan pada pasien TB (tuberkulosis). Pada kasus TB, pemeriksaan TCM bisa menghasilkan akurasi 99 persen. Mesin TCM dapat memeriksa kuman pada dahak pasien untuk mengetahui apakah seseorang positif TB atau tidak.
Mesin TCM GeneXpert MTB/RIF untuk diagnosis TBC bakal dimodifikasi untuk memeriksa spesimen virus corona SARS-CoV-2 di Indonesia. Sumber: Wikimedia Commons
“Kita akan lakukan dalam waktu dekat untuk memanfaatkan mesin pemeriksaan TB-TCM yang sudah ada di 132 RS dan beberapa puskesmas terpilih untuk kita konversi agar mampu melakukan pemeriksaan COVID-19 dengan mendatangkan cartridge khusus untuk ini,” ungkap juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (1/4).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, akan dilakukan modifikasi terhadap mesin dengan mengubah setting dan menambahkan cartridge khusus. Uji coba mesin akan dilakukan mulai Kamis (2/4). Mesin ini disebut mampu mengeluarkan hasil yang lebih cepat dan akurat, karena tes PCR sebagai basis pengujiannya memang menggunakan antigen, sehingga mustahil memunculkan false negative.
Dalam jurnal ilmiah yang diterbitkan Fakultas Kedokteran Andalas pada 2016 berjudul Nilai Diagnostik Metode “Real Time” PCR GeneXpert Pada Tuberkulosis Paru BTA Negatif, mesin TCM atau yang juga disebut GeneXpert MTB/RIF merupakan terobosan untuk mendiagnosis TB secara tepat.
Alat ini menargetkan antigen dari bakteri Mycobacterium tuberculosis, zat yang dibawa bakteri penyebab TB dan merangsang respons sistem kekebalan tubuh. Pelacakan antigen dilakukan pada sediaan sampel dahak pasien yang kemudian diolah dengan ekstraksi deoxyribo nucleic acid (DNA) dalam cartridge sekali pakai.
ADVERTISEMENT
Penelitian in vitro menunjukkan batas deteksi bakteri TB dengan metode TCM minimal 131 bakteri/ml sputum. Hasil pemeriksaan keluar dalam waktu kurang dari dua jam. Selain itu, penggunaan alat juga disebut sangat praktis sehingga hanya butuh pelatihan yang sederhana untuk dapat mengoperasikan alat ini.
Laporan studi ilmiah yang diterbitkan Jurnal Penyakit Dalam Indonesia pada 2018 menyebut, bahwa WHO sejak 2010 telah menyarankan pemakaian TCM sebagai uji diagnostik awal pada pasien terduga TB paru dengan dugaan resistensi rifampisin, antibiotik untuk pasien TB. Proses diagnosis TB sekaligus pendeteksian resistensi rifampisi dapat diselesaikan hanya dalam waktu sekitar 100 menit.
Ilustrasi Corona. Foto: Indra Fauzi/kumparan
Sebuah penelitian di Afrika Selatan melaporkan mesin TCM dapat meningkatkan deteksi kasus TB paru pada pasien HIV hingga 45 persen dibandingkan dengan pemeriksaan mikroskopis konvensional (pemeriksaan basil tahan asam/BTA).
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!