Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Mengenal Penyakit Maag yang Diderita Faldy Albar Sebelum Meninggal
31 Agustus 2018 9:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Faldy Albar, putra ketiga musisi Ahmad Albar alias Iyek meninggal dunia di usia 35 tahun pada Rabu (29/8) pukul 17.20 WIB. Jenazahnya telah dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Kamis (30/8) siang.
ADVERTISEMENT
Menurut Iyek, penyebab kematian Faldy adalah sakit liver atau hati dan maag. "Faldy sakit liver sama maag. Jadi dia sering sakit di perut, sudah lama, ya. Memang (sebelumnya) Faldy hobi (sering) dirawat di RS," kata Iyek.
Sebenarnya seberapa berbahaya penyakit maag? Apakah penyakit ini bisa menyebabkan kematian?
Dijelaskan oleh Duddy Mulyawan, dokter spesialis penyakit dalam, penyakit maag biasanya diidentifikasi sebagai dispepsia. Ia menjelaskan bahwa dispepsia adalah ketidakseimbangan antara jumlah dengan kebutuhan asam lambung.
Menurutnya, penyakit ini memang bisa mematikan. Namun hal itu terjadi ketika terjadi kebocoran yang terlambat ditangani atau terjadi sumbatan yang menyebabkan daya tahan tubuh pasien melemah.
"Kalau sekadar sakit maag yang biasa saja, biasanya hal seperti itu (kebocoran) tidak terjadi," kata Duddy saat dihubungi kumparanSAINS, Kamis (30/8) malam.
Duddy juga menambahkan bahwa yang harus diwaspadai adalah kemungkinan komplikasi akibat penyakit hepatitis alias hati. Karena menurutnya, orang yang sakit hati karena hepatitis biasanya juga mengalami gangguan pada saluran cerna seperti maag.
ADVERTISEMENT
"Jarang orang sakit maag hatinya terganggu. Tapi orang yang sakit hati (hepatitis) maagnya bisa terganggu," tutur Duddy.
Duddy mencontohkan sebuah kasus ketika sakit maag bisa sebabkan kematian. "Misalnya begini, ada orang sakit maag yang suatu saat dia salah makan dan membuat sakit maagnya jadi berat. Dia muntah-muntah dan ternyata muntahannya sedemikian banyak hingga bisa masuk paru-paru. Akhirnya terjadi infeksi di paru-paru karena sisa makanan yang tertinggal di paru-paru dan dia meninggal karena itu. Jadi meninggalnya bukan karena sakit maag, tapi karena sakit di paru-parunya. Itu juga mematikan," paparnya.
Selain itu, Duddy juga mengatakan bahwa simtom-simtom yang dianggap sebagai tanda-tanda maag, seperti nyeri ulu hati, mual, muntah, dan kurang nafsu makan, juga terjadi pada penyakit-penyakit lain.
ADVERTISEMENT
"Misalnya kalau orang yang menderita TBC (tuberkolosis) dia akan mengalami simtom yang sama. Kemudian sakit hepatitis juga bisa sebabkan mual sampai tidak nafsu makan," kata Duddy.
Jenis-jenis penyakit maag dan penyebabnya
Duddy menjelaskan ada dua tipe dispepsia atau sakit maag. Yang pertama adalah tipe ulkus yang ditandai dengan rasa nyeri di ulu hati. Lalu yang kedua adalah tipe dismotilitas atau gangguan gerak usus yang ditandai dengan kembung dan mual.
Ia menerangkan ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang bisa terkena sakit maag, salah satunya adalah makanan.
"Jadi teh, kopi, coklat, cabai, tembakau, dan jahe itu kadang kala bisa meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan sakit maag," ujar Duddy.
"Selain itu stres juga termasuk salah satu faktor yang bisa meningkatkan produksi asam lambung," imbuhnya.
ADVERTISEMENT