Mengenal Peregrine Falcon, Burung Elang yang Terbang Ngebut Sekencang MotoGP

16 September 2020 9:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peregrine falcon atau Alap-alap kawah. Foto: National Wildlife Federation
zoom-in-whitePerbesar
Peregrine falcon atau Alap-alap kawah. Foto: National Wildlife Federation
ADVERTISEMENT
Jika ditanya apa hewan tercepat di dunia? Mungkin yang terbesit dalam pikiranmu adalah cheetah, ikan marlin, atau kijang. Padahal, hewan tercepat di dunia dipegang oleh mereka yang hidup mengangkasa.
ADVERTISEMENT
Burung elang alap-alap kawah atau Peregrine falcon dinobatkan sebagai hewan tercepat di dunia. Ketika berada di udara dan berburu mangsa, kecepatan seekor Peregrine falcon nyaris menyamai laju maksimum motor balap MotoGP, melesat hingga 322 kilometer per jam--kecepatan maksimum MotoGP 350 km/jam.
Alap-alap kawah dikenal sebagai pemburu tangguh. Mereka berburu mangsa di darat dan udara, seperti kelelawar, kelinci, dan burung lainnya. Elang ini hidup di seluruh benua di dunia, kecuali Antartika. Mereka menyukai ruang terbuka dan biasanya banyak dijumpai di sekitar pantai. Kendati begitu, alap-alap kawah juga bisa ditemukan di tundra hingga gurun. Mereka bahkan hidup di sekitar jembatan dan gedung pencakar langit di kota-kota besar.
Burung dengan nama ilmiah Falcon peregrinus ini merupakan hewan karnivora alias pemakan daging. Mereka bisa tumbuh panjang tubuh 35 hingga 48 centimeter dengan lebar sayap 8 hingga 9 centimeter. Berat badannya 1 hingga 1,5 kilogram dan hidup selama 17 tahun.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan National Geographic, alap-alap kawah bisa bermigrasi sejauh puluhan ribu kilometer, terutama ketika musim bersarang tiba. Alap alap kawah di AS misalnya, dalam setahun mereka bisa melakukan perjalanan hingga 24 ribu kilometer.
Namun, karena sistem navigasi dan naluri yang kuat, mereka bisa kembali ke tempat asalnya. Satu sarang alap-alap bakal digunakan berkali-kali oleh penerusnya, turun temurun dari generasi ke generasi, dan itu berlangsung hingga ratusan tahun.
Populasi Peregrine falcon menurun drastis di abad ke-20 akibat dampak lingkungan, terutama karena penggunaan DDT dan pestisida kimiawi. Di Amerika Serikat, alap alap kawah masuk dalam kategori hewan terancam punah.
Saat ini, program penangkaran burung Peregrine falcon sedang digalakkan pemerintah AS dan Kanada, dan telah meningkat dengan cukup pesat. Kini, populasi burung elang alap-alap kawah mulai berangsur membaik. Sementara di beberapa wilayah lain di dunia, burung ini masih tergolong banyak dan tidak terancam populasinya.
ADVERTISEMENT