Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pulau Rottnest yang terletak di barat Perth, Australia, dihuni oleh salah satu hewan endemik yang unik. Dia adalah Quokka, primadona sekaligus maskot pariwisata dari pulau tersebut yang dijuluki hewan paling bahagia di dunia.
ADVERTISEMENT
Saking ramahnya dengan orang, mereka suka untuk diajak selfie sama wisatawan. Dasar hewan fotogenik, setiap gambar yang dihasilkan kamera turis selalu terlihat lucu dan menggemaskan karena ekspresi senyumnya Quokka.
Tak heran publik menyebut Quokka sebagai hewan paling bahagia di dunia karena murah senyumnya.
Binatang ini punya nama latin Setonix brachyurus. Quokka tergolong keluarga marsupial makropod seperti kangguru, wallaby, hingga wallaro.
Quokka berukuran sebesar kucing, dengan ekor mirip seperi tikus. Ketika Eropa datang pertama kali ke Rottnest, mereka mengira quokka adalah tikus. Inilah asal usul nama pulau tersebut, gabungan dari kata ‘rats’ (tikus) dan ‘nest’ (sarang), dikutip Nature Australia.
ADVERTISEMENT
Menurut Australian Museum, ada sekitar 10 ribu ekor Quokka yang hidup di Pulau Rottnest. Sejumlah kecil Quokka hidup di dataran utama Australia sebelah barat laut seperti Perth, termasuk Cagar Alam Two Peoples Bay, Taman Nasional Torndirrup, Taman Nasional Mt Manypeaks dan Taman Nasional Stirling Range. Ada juga sebagian yang tinggal di Pulau Bald.
Quokka hidup berkelompok di sekitar wilayah dengan semak belukar. Mereka termasuk vunerable alias rentan di daftar merah The International Union for Conservation of Nature Red List of Threatened Species (IUCN Red List).
Quokka adalah herbivora yang memakan rumput dan belukar. Jika makanan sulit, mereka bisa mengambil energi dari lemak yang tersimpan di ekor mereka. Quokka juga bisa bertahan dalam waktu lama tanpa makan dan minum.
Sisi gelap Quokka
Quokka terbilang aktif di malam hari, alias nokturnal.
ADVERTISEMENT
Mereka bisa melahirkan hanya 27 hari setelah kawin. Bayi yang tanpa bulu dan buta tersebut masuk ke kantong induknya hingga 6 bulan. Musim kawinnya sendiri berlangsung dari Januari hingga Agustus.
Quokka, layaknya makropod yang lainnya, membuang bayinya ketika merasa terancam predator. Ketika dikejar predator, induk akan melonggarkan kantongnya sehingga membuat anaknya terjatuh.
"Kantung itu sangat berotot sehingga induknya akan mengendurkannya dan anaknya akan keluar," kata ahli biologi konservasi Matthew Hayward dari University of Newcastle, seperti dikutip dari ABC News.
Ahli ekologi dan perilaku kanguru dari University of Melbourne, Graeme Coulson, mengatakan itu adalah 'strategi bertahan hidup terakhir' yang hanya benar-benar tersedia untuk marsupial.
"(Sang ibu) tertarik dengan kelangsungan hidupnya sendiri dan reproduksinya di masa depan," ujar Coulson. "Makropod pada umumnya, itu strategi mereka untuk menjauh dari predator.
ADVERTISEMENT
"Woylies dan boodies, potoroo melakukannya -mereka semua membuang anak mereka, dan induknya bisa hidup di lain hari."