Mengenal Temporomandibular Disorder dan Cara Mengatasinya

24 November 2022 18:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rasa sakit di area sekitar rahang bisa jadi gejala awal dari temporomandibular disorder (TMD). Foto: dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Rasa sakit di area sekitar rahang bisa jadi gejala awal dari temporomandibular disorder (TMD). Foto: dok. Shutterstock
Pernahkah Anda mengalami rasa nyeri pada rahang ketika membuka dan menutup mulut, atau bahkan hingga mulut sulit dibuka? Bisa jadi gejala-gejala tersebut mengarah kepada Temporomandibular Disorder (TMD).
Menurut Dokter Gigi Spesialis Prostodonti (gigi tiruan) drg. Andi Muhammad Bayu Sp. Pros., TMD merupakan sekumpulan gejala dan tanda keterbatasan gerak yang terjadi pada rahang dan disertai dengan rasa sakit. Salah satu ahli gigi di klinik Dharmawangsa Dental Studio dan Brawijaya Dental Studio Antasari ini menambahkan, bahwa gejala tersebut umum dialami oleh semua orang.
Penyebab TMD pun beraneka ragam. Mulai dari radang pada sendi, cedera atau trauma sendi, hingga Maloklusi atau struktur rahang gigi yang tidak normal.
Sejumlah kebiasaan buruk seperti suka menggertakan gigi alias grinding, menekan gigi atas dengan bawah secara paksa atau clenching pun bisa menjadi penyebab masalah rahang ini. Selain itu, gerakan-gerakan spontan pada rahang yang dipicu kadar stres dan kecemasan berlebih sering jadi pemantiknya juga.
Ketika fase TMD masih ringan, umumnya penyintas tidak akan menyadari masalah tersebut. Namun, ketika sudah mengalami kesulitan makan dan beraktivitas, pasien baru akan memeriksakan diri ke dokter gigi. Padahal, jika tidak segera ditangani, keluhannya bisa berlanjut hingga tidak bisa membuka mulut, pusing berkepanjangan, vertigo, sampai kecanduan pada obat penghilang rasa nyeri.
Ilustrasi obat pereda nyeri. Foto: dok. Shutterstock
Namun, fakta tersebut tak lantas membuat TMD tak bisa diatasi, termasuk bila sudah terlanjur mengalami beberapa gejala yang di atas. Upaya-upaya seperti mengelola stres, mengatasi kebiasaan buruk dengan komitmen diri kuat, mengonsumsi makanan lembut guna merelaksasi sendi dan kinerja rahang yang sedang meradang, menghindari membuka mulut terlalu lebar seperti saat menguap atau tertawa adalah beberapa di antaranya.
Langkah lanjutan seperti fisioterapi dan penggunaan alat perbaikan rahang TMD Splint, dapat juga diambil apabila diperlukan. Sebaiknya, langkah tersebut dilakukan berdasarkan konsultasi dan anjuran dokter gigi spesialis prostodonti atau gigi tiruan guna meminimalisasi berbagai resiko buruknya.
Mulai sekarang, yuk, kenali berbagai gejala gangguan gigi dan rahang sebagai langkah awal antisipasi. Jangan ragu juga untuk konsultasi ke dokter gigi sesegera mungkin, agar tidak memperparah gejala yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Dharmawangsa Dental Studio