Mengenal Wanita Lembah Hunza, Terkenal Kecantikan dan Panjang Umur

24 Maret 2022 8:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua wanita lembah Hunza tersenyum. Foto: Katja Tsvetkova/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Dua wanita lembah Hunza tersenyum. Foto: Katja Tsvetkova/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jauh dari hiruk pikuk kehidupan perkotaan, ada sebuah tempat dengan keindahan alam bak surga loka. Tempat itu adalah Lembah Hunza, Karimabad, Pakistan. Di sana, hidup para wanita yang terkenal akan kecantikannya.
ADVERTISEMENT
Lembah Hunza diapit oleh tiga gunung besar: Himalaya, Karakoram, dan Pamir. Tanah subur, udara segar jauh dari polusi, dan air yang jernih bisa membuat siapa saja merasa betah untuk tinggal di sana. Faktanya, Lembah Hunza telah menjadi tujuan populer para backpacker Amerika dan Eropa sejak 1990-an.
Mayoritas penghuni Lembah Hunza beragama Islam, menurut The Independent. Uniknya, meski tinggal jauh dari perkotaan, populasi di Lembah Hunza adalah populasi terbesar di Pakistan yang bebas buta huruf.
Rata-rata 77 persen etnis Hunza melek huruf, bahkan wanitanya 90 persen disebut bisa membaca. Ini jauh jika dibandingkan dengan angka melek huruf di Pakistan yang secara nasional cuma 58 persen.
Pemandangan lembah Hunza, Gilgit Baltistan, Pakistan Foto: Siripong Jitchum/Shutterstock
Yang lebih mengejutkan lagi, hampir dipastikan tidak pernah terjadi kriminalitas di Hunza. Di sana juga tidak ada tempat untuk paham-paham ekstrim atau radikal yang banyak digembar-gemborkan pemerintah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Orang Hunza bertahan hidup dengan cara bertani, beternak, dan pekerja kasar. Mereka juga dapat penghasilan dari para turis yang datang ke sana. Wanita-wanita Lembah Hunza juga punya keterampilan dalam bidang pertukangan sehingga berkontribusi besar dalam perekonomian masyarakat Hunza.
Sebagian besar masyarakat Hunza menganut pola makan nabati. Jadi, jarang memasak makanan pakai minyak goreng. Aprikot, ceri, anggur, prem, dan persik, semuanya dibudidayakan oleh Hunza. Mereka juga mengonsumsi biji-bijian, chapati, dan roti.
Ini semua membuat orang Hunza hidup sehat dan tentunya berumur panjang. Pada awal 1970-an, National Geographic pernah melakukan penelitian langsung ke lembah Hunza untuk menyelidiki klaim orang berumur panjang di seluruh dunia.
Sejumlah wanita lembah Hunza menari. Foto: Katja Tsvetkova/Shutterstock
Berapa lama orang Hunza bisa hidup tidak diketahui secara pasti. Tapi dari beberapa dokter yang memeriksa orang Hunza didapat satu fakta yang cukup mengejutkan, bahwa populasi lansia di Hunza sangat sehat, penuh vitalitas, dan hampir bebas dari penyakit.
ADVERTISEMENT
Selain makanan, kunci orang Hunza bisa bebas dari penyakit adalah olahraga. Lingkungan tempat tinggal Hunza adalah pegunungan dan memiliki medan curam. Desa sangat terisolir dan dibangun di sisi tebing. Mereka tidak punya pilihan lain selain menavigasi jalan yang kasar dan pegunungan yang curam.
Lahan pertanian juga tidak melulu dekat dengan pemukiman. Beberapa lahan pertanian berjarak dua jam perjalanan dari desa. Lantas apakah mereka bahagia? Jawabannya sangat bahagia. Dalam Verywell Health bahkan disebutkan bahwa masyarakat Hunza adalah orang paling bahagia di dunia.