Mengintip Pendidikan Seks dari Berbagai Negara, Bagaimana di Indonesia?

21 Oktober 2020 19:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pendidikan seks di papan tulis. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendidikan seks di papan tulis. Foto: Shutterstock
Pendidikan seks, termasuk edukasi soal kesehatan reproduksi di dalamnya, punya peran penting dalam mencegah pernikahan dini akibat kehamilan yang tidak direncanakan, Infeksi Menular Seksual (IMS), hingga kematian. Ya, dengan pengetahuan seputar kesehatan reproduksi, remaja juga akan menjadi lebih paham bahwa pernikahan dini menyebabkan kehamilan dan kelahiran yang membahayakan.
Melihat kondisi tersebut, rasanya tak berlebihan jika pendidikan seksual mesti diberikan sejak usia dini dan pembicaraan seputar seks tak seharusnya tabu. Apalagi Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pun telah menyarankan setiap negara di dunia untuk menerapkan pendidikan seksual yang komprehensif. Rekomendasi ini berdasarkan pada kajian terbaru dari Global Education Monitoring (GEM) Report, UNESCO.
GEM Report mendapati 15 juta anak perempuan menikah sebelum berusia 18 tahun setiap tahunnya secara global. Sekitar 16 juta anak berusia 15-19 tahun dan satu juta anak perempuan di bawah 15 tahun melahirkan setiap tahunnya di dunia. Untuk menyelesaikan masalah ini, kajian dari GEM Report menilai pendidikan seksual yang komprehensif adalah cara yang tepat.
Kini di sejumlah negara, pembicaraan seks di kalangan remaja sudah menjadi bagian dari pendidikan. Berikut gambaran pendidikan seks di beberapa negara yang berhasil kumparan rangkum dari berbagai sumber.

Belanda

Dilansir Study International, Belanda mewajibkan pendidikan seks sudah diberikan dari anak masih berumur empat tahun ke atas. Pendidikan seks yang diberikan diawali dengan mengajarkan anak menghargai tubuhnya sendiri atau berfokus pada seksualitas dengan cara menghargai teman sebaya.
Namun setelah anak mencapai usia dewasa, semua hal diajarkan, termasuk soal penggunaan kontrasepsi dalam hubungan seksual hingga pengetahuan tentang penyakit menular seksual (PMS). Hasilnya, angka kehamilan usia muda di Belanda terbilang rendah.

Swiss

Meski Swiss melegalkan Prostitusi, namun negara tersebut sudah menerapkan pendidikan seks sejak anak duduk dibangku TK. Dilansir AlterNet, Swiss berhasil menekan tingkat kelahiran remaja. Menurut data PBB 2012 mengungkapkan bahwa angka kelahiran remaja di Swiss sepuluh kali lebih rendah dari Amerika Serikat.

Inggris

Inggris meluncurkan pedoman baru untuk pendidikan seks di sekolah. Kini para siswa di Inggris bisa mendapat akses tepat atas pendidikan seks dan hubungan atau SRE, Sex and Relationship Education. SRE dijadikan bagian dari mata pelajaran untuk siswa SD hingga kuliah sebagai pendidikan kesehatan di Inggris.
Dalam pelajaran ini, siswa akan belajar tentang pentingnya tidur, cara menemukan kecemasan dan masalah kesehatan mental lainnya di teman sebaya mereka, serta kesehatan menstruasi, bahaya sexting dan bertemu orang asing secara online, cara mengatasi penindasan, trolling cyber, dan lainnya. Namun, orang tua siswa tetap diberi pilihan untuk menolak anaknya mengikuti pelajaran ini.

India

India merupakan negara dengan pertumbuhan penduduk tercepat di dunia. Di negara ini pula kasus infeksi HIV banyak terjadi. Berangkat dari sinilah, sebuah yayasan bernama YP Foundation mendesain dan mengimplementasikan sebuah kurikulum pendidikan seks.
Dilansir The Guardian, program tersebut mengajarkan kesetaraan gender, keragaman seksual, dan disepakati oleh murid-murid. Peserta dilibatkan dengan kegiatan seperti bermain peran, seni, dan permainan yang merangkul remaja usia 12-20 tahun. Program tersebut membuat India menjadi salah satu negara dengan program pendidikan seks terbaik di dunia.

Indonesia

Study International mengungkapkan, pendidikan seks di Indonesia dipandang sebagai pengetahuan luar kurikuler atau ekstrakurikuler. Selain itu, banyak orang tua yang bingung dan tidak tahu cara memberikan pendidikan seks yang tepat kepada anak-anaknya.
Orang Indonesia biasanya diperingatkan tentang bahaya berhubungan seks, tetapi tidak diajari mengapa itu bisa berbahaya atau bagaimana melakukannya dengan aman. Meski demikian, sudah banyak orang dan organisasi yang meminta pemerintah untuk merevisi program pendidikan untuk anak muda, terutama tentang pendidikan seks.
Pentingnya memberikan pendidikan seks seperti kesehatan reproduksi untuk anak juga merupakan bagian dari misi-visi Fiesta Condoms: memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan seks atau #SexEducation sejak dini dan pentingnya memahami manfaat positif dari kondom — di antaranya mencegah kehamilan, mengurangi resiko penularan penyakit IMS, dan mengurangi resiko penyebaran HIV AIDS. Karena dengan #MoreToKnow kita akan tahu lebih.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Fiesta Condoms