Mengira Alpukat, Lansia Ini Makan Banyak Wasabi hingga Alami Sindrom Patah Hati

24 Juni 2021 13:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi alpukat Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alpukat Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan lanjut usia (lansia) harus dilarikan ke rumah sakit dengan gejala disfungsi jantung sehari setelah menikmati hidangan yang tersaji di sebuah acara pernikahan. Musababnya, wanita berusia 60 tahun itu melahap banyak wasabi yang dikira buah alpukat. Ia terkecoh karena keduanya memiliki tampilan warna yang sama.
ADVERTISEMENT
“Setelah ia menyantap wasabi, tiba-tiba ia merasakan tekanan di dadanya hingga menjalar ke lengan, itu berlangsung selama beberapa jam,” tulis laporan studi kasus yang terbit di jurnal BMJ. “Ia memutuskan untuk tidak meninggalkan acara pernikahan saat rasa sakitnya mulai mereda.”
Namun di hari berikutnya, keadaan si nenek tak kunjung membaik. Tubuhnya menjadi lemah sehingga mendorongnya untuk mencari pertolongan medis.
Dalam catatan medis, kasus si nenek yang kebanyakan memakan wasabi menyebabkan ia terkena takotsubo cardiomyopathy (sindrom 'patah hati'), di mana ventrikel (rongga utama jantung) sebelah kiri pasien mendadak lemah dan terasa seperti di bawah tekanan. Gejala seperti ini mirip yang dialami seseorang ketika mendapatkan serangan jantung. Biasanya, akan timbul rasa nyeri di dada.
ADVERTISEMENT
Lantas mengapa disebut juga dengan sindrom patah hati? Ini karena takotsubo cardiomyopathy kerap dikaitkan dengan keadaan seseorang ketika baru saja kehilangan sesuatu yang berharga, misalnya pasangan, kerabat atau teman dekat.
Wasabi. Foto: Steven Depolo/Flickr
Saking beratnya beban emosional yang ditanggung, maka akan berpengaruh pula pada kesehatan jantung. Seorang wanita di Amerika Serikat pernah mengalami kondisi yang sama karena kematian anjing peliharaannya.
Bicara soal disfungsi jantung yang diderita si nenek, sebenarnya tak ada jenis makanan tertentu yang bisa memicu timbulnya penyakit ini, kecuali pada mereka yang memang punya riwayat alergi, yang tidak ada hubungannya dalam kasus satu ini. Untuk itulah, butuh perhatian dari para ahli medis, agar ke depan mereka bisa mengidentifikasi risiko yang bisa menjadi pemicu takotsubo cardiomyopathy.
ADVERTISEMENT
“Sejauh pengetahuan kami, ini adalah laporan pertama takotsubo cardiomyopathy yang dipicu oleh konsumsi wasabi," tulis tim dari Pusat Medis Universitas Soroka di Israel.
Beruntung, si nenek kini sudah berhasil pulih setelah menjalani perawatan selama satu bulan penuh. Takotsubo cardiomyopathy memang menyebabkan masalah jantung yang cukup serius, namun orang-orang yang mengalaminya akan pulih seperti sedia kala.
Meski begitu, peristiwa yang menimpa si nenek layak dijadikan pelajaran bagi kita semua agar tidak sembarangan memakan apapun yang tersaji di pesta pernikahan. Kita patut berhati-hati dengan tidak ceroboh memilih makanan yang akan disantap.