Menguak Lubang Aneh di Tengah Sungai yang Sempat Viral di Media Sosial

12 April 2022 10:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Glory Hole di Monticello Dam, Amerika Serikat Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Glory Hole di Monticello Dam, Amerika Serikat Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kamu mungkin pernah lihat di media sosial sebuah video atau foto yang memperlihatkan lubang aneh muncul di tengah-tengah sungai, di mana air mengalir masuk ke dalam lubang seakan menuju neraka.
ADVERTISEMENT
Lubang itu ternyata berada di lembah Napa timur di California, Amerika Serikat. Disebut Glory Hole, ini bakal terbentuk ketika debit air di waduk Danau Berryessa di bagian atas Bendungan Monticello naik, air yang penuh kemudian berputar masuk ke dalam lubang besar yang seolah-olah terukir di permukaan danau.
Tentu saja, lubang itu tidak menuju neraka. Ini adalah spillway, dibangun oleh para insinyur pada 1950-an. Lubang digunakan untuk mengontrol aliran air keluar dari bendungan atau tanggul.
Struktur ini juga digunakan di beberapa waduk di dunia dengan kegunaan yang sama: untuk mengontrol debit air. Namun, Glory hole di Napa tampaknya menjadi spillway yang paling terkenal karena memberi tontonan cukup menarik.
Pada tahun 2017, ketika intensitas hujan cukup tinggi, ratusan orang berkumpul di dekat beton untuk menyaksikan lubang air di tengah danau, dengan suasana bukit dan jurang menganga.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga terjadi pada 2019, di mana ribuan orang datang hanya untuk menyaksikan Glory Hole. Di tahun tersebut juga ada peristiwa unik yang terekam kamera, seekor burung kormoran malang tersedot ke dalam lubang.
Tapi kalau manusia yang tersedot, mungkin ini tidak akan pernah terjadi. Pertama, di sekitar waduk diberi tali pembatas dan imbauan untuk tidak berenang atau bermain perahu. Kedua, kebanyakan orang tampaknya bakal bisa melawan pusaran air dengan cara berenang, bahkan di arus yang paling kuat.
Satu-satunya korban manusia yang tersedot glory hole terjadi pada 1997, ketika seorang wanita berenang dan mencoba bertahan di tembok. Wanita itu bertahan selama 20 menit, tapi tim penyelamat datang terlambat. Mayatnya ditemukan beberapa jam kemudian.
ADVERTISEMENT
Kendati pusaran terlihat menakutkan, tapi menurut pekerja konstruksi kecepatan airnya tidak terlalu deras. Setiap detik, lubang pembuangan dengan lebar 22 meter, dan panjang 75 meter itu mampu menelan sekitar 1.360 meter kubik air. Ketika air masuk ke dalam lubang, ia akan mengalir ke pipa yang lebih kecil sejauh 1 kilometer dan bermuara ke Sungai Putah.
Saat ini, Glory Hole masih terjaga dengan baik. Saat musim hujan datang, banyak wisatawan yang berkunjung ke sana, berjejer di pagar untuk menyaksikan lubang dengan daya tariknya sendiri.
Pada 1950-an, ketika para insinyur membuat Glory Hole, mereka mengira itu hanya akan berfungsi setiap 50 tahun sekali, dalam skenario ekstrem. Tapi, karena perubahan iklim, Glory Hole menjadi lebih sering digunakan.
ADVERTISEMENT