Menyebar di Indonesia, Corona Varian Omicron 105 Persen Lebih Menular dari Delta

12 Januari 2022 6:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Setelah corona varian Delta menyebar tak terkendali pada Juni-Juli tahun lalu, kini Indonesia dihadapkan dengan varian Omicron yang mulai menyebar di sejumlah daerah, salah duanya Jakarta dan Depok. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi puncak kasus Omicron terjadi pada pertengahan Februari 2022, di mana DKI Jakarta menjadi provinsi yang tinggi kasusnya.
ADVERTISEMENT
Bagaimanapun kita harus waspada, karena menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti dari Prancis, virus corona varian Omicron 105 persen lebih menular ketimbang Delta. Dalam riset yang diterbitkan di medRxiv dan belum ditinjau oleh rekan sejawat itu, para peneliti menganalisis 131.478 tes COVID-19 di Prancis selama periode 25 Oktober hingga 18 Desember 2021.
Tim menerapkan model statistik untuk tes skrining khusus varian dan sequencing genom guna memahami potensi transmisi penularan varian Omicron di Prancis. Para ilmuwan lantas membandingkan jumlah infeksi varian Omicron, Alpha, dan Delta selama 21 hari.
Petugas kesehatan menyimpan hasil tes usap COVID-19 milik seorang warga saat tes massal di Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (10/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Hasilnya, mereka menemukan perbedaan tingkat penularan pada orang dengan infeksi varian Delta dan Omicron sekitar 105 persen.
Selain lebih menular dari Delta, hasil analisis juga menunjukkan tes nilai Ct ambang siklus yang secara signifikan lebih tinggi. Ini artinya jumlah materi genetik virus lebih rendah.
ADVERTISEMENT
“Pemodelan epidemiologis menunjukkan bahwa meski virulensi varian Omicron berkurang dibandingkan dengan varian Delta, peningkatan jumlah reproduksi yang kami perkirakan dari data berpotensi mempertahankan aktivitas kritis COVID-19 pada tingkat tinggi di rumah sakit Prancis dan ini bisa membebani mereka,” kata Alizon, seperti dikutip The Times of India.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pada usia muda atau anak-anak, prevalensi infeksi varian Omicron lebih tinggi dibandingkan varian Delta dan Alpha. Omicron cenderung membuat orang yang terinfeksi mengalami gejala berat.
Selain itu, varian Omicron juga mampu menyerang saluran pernapasan bagian atas lebih mudah ketimbang varian Delta, tetapi kurang efektif dalam menginfeksi paru-paru. Inilah yang menyebabkan varian Omicron lebih menular ketimbang varian lain.