Menyoal Pengurangan Sampah Plastik, Indonesia Butuh Lebih Banyak Refill Store

2 Maret 2024 8:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 1 Juli 2024 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi refill store. Foto: Demetrio Media/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi refill store. Foto: Demetrio Media/Shutterstock
Reduce, reuse, recycle. Konsep pengelolaan yang selalu kita kenal jika bicara soal sampah plastik di Indonesia. Sayangnya, meski terus-menerus dibincangkan, tumpukan sampah di Tanah Air tidak kunjung berkurang secara signifikan.
Pengetahuan dan kepedulian terhadap isu sampah masih belum cukup untuk mengatasi hal ini. “Buang sampah pada tempatnya” pun tidak cukup karena sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak terkelola dengan baik. Bahkan justru menimbulkan bahaya baru, yaitu kebakaran akibat ledakan gas metana.
Sebetulnya, selain pengelolaan sampah berbasis recycle, ada konsep ramah lingkungan lain yang bisa diterapkan, yaitu refill store atau biasa dikenal dengan nama refill station.

Apa Itu Refill Store?

Ilustrasi mengisi ulang produk di refill store. Foto: Daisy Daisy
Refill store biasanya menjual tanpa kemasan sekali pakai yang berlebihan. Konsep ini memungkinkan konsumen untuk membeli barang-barang dalam jumlah tertentu yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Di refill store, konsumen diperbolehkan membawa wadah mereka sendiri untuk mengisi produk sehingga mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai. Toko semacam ini memiliki peluang besar untuk berkembang di Indonesia, bahkan bisa jadi opsi lebih hemat.
Keterlibatan pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat secara keseluruhan akan membantu mempercepat adopsi refill store sebagai bagian penting dari solusi pengelolaan sampah plastik dalam negeri.
Untungnya, di Indonesia telah ada produsen yang kini semakin menggencarkan kepedulian terhadap pengelolaan sampah, yaitu Unilever Indonesia. Tidak hanya menggaet masyarakat untuk membangun bank sampahnya sendiri, kini unilever menghadirkan U-Refill yang punya konsep refill store tersebut.
kumparan Hangout bersama Unilever Indonesia dan KLHK membahas soal sampah plastik di Indonesia. Foto: Anisti F./kumparan
Dalam Rangka Hari Peduli Sampah Nasional 2024, Unilever Indonesia bersama kumparan akan menghadirkan diskusi mendalam soal pengelolaan sampah, melakukan kunjungan Bank Sampah Induk GESIT, dan pengenalan terhadap U-Refill.
Kegiatan ini akan dihadiri oleh Vinda Damayanti Ansjar, S.Si., M.Sc. (Direktur Pengurangan Sampah KLHK RI), Maya Tamimi (Head of Division Environment & Sustainability Unilever Indonesia Foundation), Sri Endarwati (Direktur Bank Sampah Induk GESIT), nasabah bank sampah, dan beberapa komunitas yang punya kepedulian atas pengelolaan sampah.
Dengan tema “Bank Sampah: Solusi yang Ramah di Kantong, Ramah di Lingkungan”, acara akan dilaksanakan di Aula Kantor Kelurahan Menteng Atas & Bank Sampah Induk Gesit pada Senin 4 Maret 2024 pukul 09.00.
Acara ini terbuka untuk umum, ya. Anda yang punya kepedulian khusus dan ingin belajar lebih soal pengelolaan sampah di Indonesia, bisa ikut acara ini dengan mendaftarkan di sini.
Yuk, bersama-sama kita wujudkan lingkungan yang sehat dan bersih dari tumpukan sampah!
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio