Merinding, Detik-detik Helikopter NASA Terbang Perdana di Mars

20 April 2021 12:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Helikopter Ingenuity terbang 3 meter di atas permukaan Mars. Foto: NASA
zoom-in-whitePerbesar
Helikopter Ingenuity terbang 3 meter di atas permukaan Mars. Foto: NASA
ADVERTISEMENT
NASA kembali mencatat sejarah di bidang antariksa. Pada Senin (19/4), mereka berhasil menerbangkan helikopter pertama di Mars yang dikontrol dari Bumi, yang jaraknya lebih dari 289 juta km.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan menerbangkan helikopter bernama Ingenuity ini pun diabadikan oleh robot penjelajah Perseverance. Robot penjelajah itu, yang membawa helikopter Ingenuity dari Bumi ke Mars, merekam detik-detik penerbangan historik ini pada pukul 03.34 waktu AS.
Dalam video yang direkam Perseverance, kamu bisa melihat helikopter Ingenuity mulai memutar rotornya. Ia kemudian lepas landas dengan kecepatan penuh, lima kali lebih cepat dari rotor helikopter Bumi, yang mengangkat dirinya sejauh 3 meter di atas permukaan Mars.
Setelah itu, sang helikopter melayang selama 30 detik. Ia kemudian dengan lembut turun kembali ke permukaan Mars.
Penerbangan perdana ini memang tidak berlangsung lama. Namun, NASA menyebutnya sebagai “momen Wright Bersaudara”, yang merujuk kepada keberhasilan Wilbur dan Orville Wright menerbangkan pesawat di Bumi pada 1903.
ADVERTISEMENT
"Merinding. Ini terlihat seperti yang kami uji. Penerbangan yang benar-benar indah. Kurasa aku tidak akan pernah bisa berhenti menontonnya lagi dan lagi,” kata MiMi Aung, manajer proyek Ingenuity, saat dia mempresentasikan video dalam konferensi pers pasca penerbangan pada hari Senin (19/4).
“Sekarang kita dapat mengatakan bahwa manusia telah menerbangkan helikopter di planet lain. Kami sudah lama membicarakan 'momen Wright Bersaudara' di Mars, dan ini dia.”

Tantangan sulit menerbangkan helikopter di Mars

Menerbangkan helikopter di Planet Merah bukanlah urusan yang mudah. Atmosfer di sana sangat tipis, kepadatannya cuma 1 persen dibanding atmosfer Bumi.
Hal tersebut membuat baling-baling helikopter hanya punya sedikit daya angkat. Gravitasi yang lebih rendah dari Bumi memang membantu penerbangan di Mars, tetapi helikopter Ingenuity tetap membutuhkan daya yang besar untuk mengangkat dirinya ke udara.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, NASA mendesain Ingenuity dengan bobot yang ringan. Beratnya cuma 1,8 kg, dengan lebar 1,2 meter dan panjang 48,2 cm.
Helikopter Ingenuity. Foto: NASA/JPL-Caltech
NASA juga memberi helikopter mungil ini dengan daya putar baling-baling yang sangat cepat. Dalam penerbangan bersejarah itu, Ingenuity memiliki 2.500 putaran baling-baling per menit.
Tak cuma itu, jarak yang jauh antara Mars dan Bumi membuat NASA tak mungkin mengontrol Ingenuity secara manual dengan joystick. Jadi, mereka mengontrol helikopter itu dengan panduan onboard, navigasi, dan sistem kontrol yang menjalankan algoritma.
Kendati punya banyak tantangan, NASA tak kaget dengan keberhasilan mereka menerbangkan helikopter di planet lain.
"Tidak, saya tidak (kaget). Kami benar-benar telah memakukan persamaan, model dan verifikasi di sini di Bumi dalam tes laboratorium kami. Jadi, itu kemudian menjadi pertanyaan tentang: sudahkah kita memilih bahan yang tepat untuk membangun Ingenuity, untuk bertahan di lingkungan luar angkasa, untuk bertahan di lingkungan Mars?” kata Aung kepada BBC.
ADVERTISEMENT
"Kami telah beralih dari 'teori mengatakan Anda bisa' menjadi benar-benar sekarang setelah melakukannya. Ini adalah yang pertama bagi umat manusia.”

Penerbangan helikopter di Mars yang pertama, masih banyak lagi yang lain

Ingenuity adalah misi yang sepenuhnya ditujukan untuk demonstrasi teknologi. Artinya, helikopter itu itu tidak akan melakukan penyelidikan sains apa pun di Mars.
Meski demikian, keberhasilan Ingenuity terbang di Mars bakal membuka banyak peluang penjelajahan baru. NASA menyebut, helikopter luar angkasa di masa depan dapat menjelajahi ngarai, gua, dan ladang berbatu di Mars yang terlalu berbahaya bagi robot penjelajah. Drone Mars bahkan bisa melakukan pengintaian untuk astronot masa depan.
"Apa yang telah dilakukan tim Ingenuity memberi kita dimensi ketiga; mereka telah membebaskan kita dari permukaan sekarang selamanya dalam eksplorasi planet, sehingga sekarang kita dapat membuat kombinasi mengemudi di permukaan dan mengambil sampel permukaan, melakukan pengintaian, dan bahkan eksperimen ilmiah di tempat-tempat yang tidak dapat diakses untuk penjelajah. Persis seperti inilah cara kami membangun masa depan," kata Michael Watkins, direktur NASA Jet Propulsion Laboratory.
Ilustrasi drone luar angkasa bantu penyelidikan astronaut di Mars. Foto: NASA
Misi Ingenuity di Mars masih jauh dari kata akhir. Selama dua minggu ke depan, NASA akan mencoba hingga empat penerbangan lagi. Di setiap penerbangan, mereka hendak membawa Ingenuity lebih tinggi dari catatan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Kami benar-benar ingin mendorong helikopter hingga batasnya dan benar-benar belajar serta mendapatkan informasi darinya," kata Aung, seraya menjelaskan penerbangan berikutnya dijadwalkan pada Kamis (22/4).
Dalam percobaan di masa depan, NASA berencana untuk menyalakan mikrofon Perseverance untuk memasukkan audio dalam video penerbangan di masa depan, meskipun para insinyur NASA tidak yakin seperti apa suaranya.
Jika semuanya berjalan lancar, uji coba penerbangan kelima dan terakhir dari Ingenuity bisa mencapai ketinggian 4,5 meter di atas tanah Mars dan jarak tempuh 300 meter.