Meteor Meledak di Atas Langit Malam Filipina, Terekam Kamera Warga

9 September 2024 7:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi meteor. Foto: Pozdeyev Vitaly/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi meteor. Foto: Pozdeyev Vitaly/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Meteor kecil berdiameter sekitar 1 meter masuk atmosfer Bumi dan terbakar di atas Pulau Luzon di Filipina pada Kamis (5/8) kemarin. Detik-detik meteor itu jatuh banyak disaksikan warga dan berhasil diabadikan kamera ponsel.
ADVERTISEMENT
Meteor tersebut merupakan bagian dari Asteroid 2024 RW1, dan keberadaannya telah diprediksi sebelumnya. Objek itu ditemukan sekitar 11 jam sebelum masuk atmosfer Bumi oleh pengamat Catalina Sky Survey Jacqueline Fazekas.
Batu luar angkasa tersebut bukanlah yang terbesar di antara sembilan asteroid yang sudah diprediksi akan masuk Bumi, tapi dia adalah yang tercepat. Meteor ini melesat menembus atmosfer dengan kecepatan 20,8 kilometer per detik, bersinar terang saat jatuh ke arah Laut Filipina.
Sebelumnya, awal tahun 2024 objek luar angkasa kedelapan dengan ukuran lebih kecil dari 2024 RW1 memasuki atmosfer Bumi dan meledak di atas langit Berlin, Jerman. Meteorit tersebut ternyata sangat langka. Sementara objek ketujuh terlihat di seluruh Eropa Barat satu tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Selama dekade terakhir, sistem deteksi dini benda luar angkasa yang masuk Bumi telah mengalami kemajuan signifikan. Data dari pengamatan teleskop bisa dikirim dengan cepat ke algoritme yang bisa memprediksi kemungkinan dampak yang ditimbulkan.
Beruntung, semua asteroid yang masuk ke Bumi merupakan batuan kecil yang hanya menciptakan bola api terang dan meninggalkan serpihan meteorit di belakangnya. Namun, tidak menutup kemungkinan Bumi akan kedatangan meteor yang lebih besar dan menyebabkan dampak berbahaya.
Pada Februari 2013, misalnya, meteor Chelyabinsk terbakar dan meledak di atas langit Rusia. Gelombang kejut dari ledakan tersebut menyebabkan ribuan rumah warga mengalami kerusakan parah, dan sekitar 1.613 orang mengalami luka-luka, meski tidak ada korban jiwa. Batu luar angkasa yang meledak di Chelyabinsk memiliki ukuran lebih besar dibandingkan batu yang melintas Filipina.
ADVERTISEMENT
Berkat kemajuan teknologi, saat ini manusia bukan hanya bisa memprediksi asteroid yang masuk Bumi, tapi juga bisa menghentikan asteroid yang lebih besar sebelum mereka mencapai Bumi. Dua tahun lalu, misi DART NASA berhasil mengubah orbit asteroid yang berpotensi berbahaya menjauhi Bumi.