Meteorit Besi 14 Kg yang Jatuh di Swedia Akhirnya Ditemukan

25 Februari 2021 10:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Meteor. Foto: pixabay/AlexAntropov86
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Meteor. Foto: pixabay/AlexAntropov86
ADVERTISEMENT
Bongkahan batu misterius kaya akan besi yang tampak sedikit meleleh ditemukan di Uppsala, Swedia. Usut punya usut, batu tersebut adalah bagian dari meteor yang jatuh pada November 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Museum Sejarah Alam Swedia, meteorit seukuran roti buaya itu punya berat sekitar 14 kilogram. Ia pernah menjadi bagian dari batuan luar angkasa yang lebih besar dengan berat diperkirakan 9 ton atau 9.000 kilogram yang menciptakan bola api fantastis di atas langit Uppsala pada 7 November tahun lalu.
Serpihan meteor kemudian jatuh di wilayah Uppsala. Para ilmuwan di Museum Sejarah Alam Swedia melacak dan menghitung kemungkinan lokasi pendaratan meteor. Benar saja, mereka menemukan beberapa pecahan kecil meteorit di dekat desa Adalen.
Meteor yang jatuh di Swedia. Foto: Andreas Forsberg/Anders Zetterqvist
Fragmen itu punya panjang sekitar 3 milimeter. Peneliti juga menemukan batu besar yang tampaknya menghantam akar pohon. Ahli geologi Stockholm Andreas dan Anders Zetterqvist bahkan menemukan meteorit seukuran roti buaya sekitar 70 meter dari area fragmen batuan ditemukan.
ADVERTISEMENT
Salah satu sisi meteorit tampak retak. Kemungkinan akibat tabrakan hebat saat menghantam tanah. Selain itu, meteorit juga ditandai dengan cekungan melingkar. Depresi ini lazim terjadi pada meteorit akibat gesekan saat memasuki atmosfer bumi.
"Itu adalah contoh pasti pertama dari meteorit besi yang baru jatuh di Swedia. Ini juga pertama kalinya fragmen meteorit yang terkait dengan bola api diamati dan ditemukan di Swedia selama 66 tahun terakhir," kata Dan Holtstam, kurator Museum Sejarah Alam Swedia dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Live Science.
Ahli geologi Andreas Forsberg (kiri) dan Anders Zetterqvist (kanan) memegang meteorit yang mereka temukan. Foto: Andreas Forsberg/Anders Zetterqvist
"Karena kita sekarang tahu bahwa itu adalah meteorit besi, sangat mungkin untuk menyempurnakan simulasi jatuhnya meteorit," tambah Eric Stempels, astronom Universitas Uppsala. "Sangat mungkin bahwa meteorit yang sekarang telah ditemukan itu adalah bagian terbesar yang ada setelah batuan antariksa seberat 9.000 kg. Beberapa potongan kecil mungkin tertinggal di area tersebut.”
ADVERTISEMENT
Meteorit besi berasal dari inti planet dan asteroid. Ini artinya, ia dapat membantu mengungkap pembentuk tata surya yang selama ini masih menjadi misteri. Beberapa meteorit besi mengandung mineral yang tidak pernah ditemukan di Bumi. Meteorit ini menjadi benda luar angkasa kedua yang kerap mendarat di Bumi, setelah meteorit berbatu.