news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Meteorit Terberat di Antartika Ditemukan, Begini Penampakannya

6 Februari 2023 11:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim ekspedisi saat menemukan meteorit terberat di Antartika.  Foto:  Alicia Valdes/Field Museum
zoom-in-whitePerbesar
Tim ekspedisi saat menemukan meteorit terberat di Antartika. Foto: Alicia Valdes/Field Museum
ADVERTISEMENT
Ilmuwan berhasil menemukan salah satu meteorit terberat yang pernah ditemukan di Antartika. Selain meteorit terberat, mereka juga menemukan empat batuan luar angkasa beku yang menabrak Antartika ribuan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Meteorit mini ini ditemukan di permukaan zona es biru Nils Larsen di dekat stasiun Princess Elisabeth Antartika milik Belgia. Dari lima meteorit yang ditemukan, salah satunya berukuran sebesar melon dengan berat mencapai 7,6 kilogram. Ini menjadi meteorit terberat dari 45.000 batu luar angkasa yang pernah ditemukan di Antartika.
“Ukuran tidak menjadi penting dalam meteorit, bahkan mikro-meteorit pun bisa sangat berharga secara ilmiah,” kata Maria Valdes, ahli meteorit di Field Museum di Chicago sebagaimana dikutip Live Science. “Tapi tentu saja, menemukan meteorit besar seperti ini jarang terjadi dan sangat mengasyikkan.”
Meteorit ditemukan tertimbun es pada awal Januari lalu. Menurut peneliti, meteorit ini kemungkinan telah terkubur di dalam es selama ribuan tahun dan muncul ke permukaan karena gletser mencair. Karena meteorit terlindungi dari presipitasi, angin, dan udara di bawah es, maka dia terlihat masih utuh.
ADVERTISEMENT
Meteorit terberat di Antartika itu terlihat seperti batu yang gosong. Foto: Alicia Valdes/Field Museum
“Benda itu berasal dari sabuk asteroid yang terletak di antara orbit Mars dan Jupiter dan mungkin jatuh ke es biru Antartika beberapa puluh ribu tahun yang lalu,” kata Ryoga Maeda, ilmuwan ekspedisi yang merupakan mahasiswa doktoral di Free University of Brussels kepada The Brussels Times.
Biasanya, para peneliti harus menelusuri lapisan es untuk menemukan meteorit yang tertimbun. Tapi berkat studi pada 26 Januari 2022 yang terbit di jurnal Science Advance yang menggunakan data satelit dan kecerdasan buatan (AI), pencarian meteorit menjadi lebih mudah.
Namun tetap saja, membutuhkan kerja keras untuk menemukan bongkahan meteorit di benua Antartika.
Sebab, area yang luas itu masih dipenuhi dengan batuan non-meteorit dengan bentuk dan ukuran yang sama. Sering kali peneliti tertipu dengan batuan mirip meteorit padahal bukan.
ADVERTISEMENT
Adapun sampel meteorit yang berhasil dikumpulkan selama ekspedisi telah dikirim ke Royal Belgian Institute of Natural Sciences di Brussels untuk dianalisis lebih lanjut. Peneliti berharap bisa mendapatkan lebih banyak meteorit untuk membantu mempelajari lingkungan kosmik di sekitar Bumi.