Misteri Adam’s Bridge, Jembatan Misterius Antara India dan Sri Lanka

27 Oktober 2020 9:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adam's Bridge atau Jembatan Adam dilihat dari satelit. Foto: ESA
zoom-in-whitePerbesar
Adam's Bridge atau Jembatan Adam dilihat dari satelit. Foto: ESA
ADVERTISEMENT
Sejarawan, arkeolog, dan peneliti di masa lampau bersikeras bahwa peradaban manusia di Bumi dimulai sekitar 5.000 tahun yang lalu. Mereka merujuk pada fakta bahwa tidak ada bukti kuat yang mendukung keberadaan budaya yang sudah ada sebelum kebangkitan bangsa Sumeria dan Mesir.
ADVERTISEMENT
Ketika ahli sejarah John Anthony West, Robert Schoch, dan Graham Hancock, mengusulkan bahwa bangunan di dataran tinggi Giza, Mesir, jauh lebih tua dari yang diketahui saat ini, klaim mereka dengan cepat ditolak. Tidak adanya catatan tertulis yang mendokumentasikan tanggal pembangunan membuat mahakarya kompleks ini ditempatkan dalam garis waktu perkembangan manusia dan budaya yang diterima secara umum.
Namun, bagaimana jika ada bukti? Bagaimana jika peneliti menemukan sebuah struktur yang jauh lebih tua? Dan bagaimana jika cerita yang terkait dengan situs tersebut membuatnya berada di luar garis waktu yang diterima secara umum? Jika analisis struktur dan mitos tersebut didukung oleh sains modern, apakah hal itu dapat mengubah alur sejarah?
Struktur yang ada di India ini mungkin menjadi salah satu yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Terletak di Selat Palk di tepi tenggara India, berdiri sebuah rangkaian beting kapur. Beting atau gundukan pasir tampak seperti sebidang tanah yang panjang dan sempit, terdiri dari pasir, lanau, dan kerikil kecil yang diendapkan dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam Ancient Origins, jalur tanah ini dulunya diyakini sebagai formasi alami. Namun, gambar yang diambil satelit NASA menunjukkan formasi tanah merupakan jembatan panjang yang rusak di bawah permukaan laut. Sekarang ia disebut "Adam’s Bridge" atau Jembatan Adam, membentang sejauh 28 kilometer dari daratan India hingga Sri Lanka.
Jembatan Adam dikisahkan dalam cerita Ramayana. Foto: commons.wikimedia.org
Dalam kebudayaan Hindu, sebidang tanah ini diyakini sebagai jembatan yang dibangun oleh dewa Rama seperti dijelaskan dalam epos Hindu Ramayana. Disebut sebagai "Jembatan Rama" atau Rama Setu. Rama sendiri adalah tokoh populer dalam mitologi Hindu.
Ramayana adalah legenda klasik di India berkisah tentang masa ketika para dewa terbang dengan kapal di udara bersama raksasa dan monster yang berjalan di bumi. Para peneliti yakin bahwa Ramayana adalah karya fiksi yang terlalu ambisius. Benarkah? Atau mungkinkah Adam's Bridge sebenarnya adalah struktur yang digambarkan dalam cerita klasik India ini?
ADVERTISEMENT
Dalam Ramayana, dikisahkan bahwa Rama diasingkan karena janji yang dibuat sang ayah beberapa tahun sebelumnya. Dalam pengasingan tersebut, Rama didampingi adiknya Lakshmana dan istrinya Sita mengalami sejumlah peristiwa yang tak terduga. Sita diculik oleh raja iblis berkepala 10, Rahwana. Rama, dalam upaya untuk menyelamatkan Sita, mengumpulkan pasukan yang terdiri dari sekelompok manusia kera raksasa, Vanara.
Diketahui bahwa Sita disekap di pulau Lanka. Rama tidak dapat menggerakkan pasukan manusia kera raksasa menyeberangi lautan. Ia kemudian mendapat wahyu dari dewa laut untuk membangun jembatan melintasi air. Rama meminta bantuan Vanara untuk membangunnya. Vanara lantas membangun jalan lintas antara daratan utama ke Lanka, membangunnya dari bebatuan dan batu besar yang digambarkan menyerupai pegunungan.
ADVERTISEMENT
Proyek pembangunan tersebut berlangsung selama lima hari. Setelah jembatan rampung dibangun, Rama bersama pasukannya menyeberangi lautan ke Lanka. Sesampai di sana, Rahwana dibunuh dan Sita berhasil diselamatkan. Kebudayaan Hindu menyebut, Rama hidup selama Treta Yuga, periode waktu yang dimulai 2,1 juta tahun lalu dan berlangsung hingga sekitar 869.000 tahun yang lalu.
Jembatan Adam membentang 28 kilometer. Foto: commons.wikimedia.org
Jika kita amati, klaim dalam cerita tersebut tampak tidak masuk akal. Karena melibatkan raja iblis, dan makhluk-makhluk fiksi lainnya. Tapi bagaimana jika Rama, Sita, dan pasukannya adalah manusia biasa, seperti laki-laki dan perempuan pada umumnya? Maka kisah itu mungkin menjadi lebih masuk akal.

Jembatan Adam adalah buatan manusia purba

Untuk membuktikan Adam’s Bridge adalah buatan manusia, para ilmuwan harus melakukan penelitian pada struktur tanah tersebut. Badrinarayanan, seorang ahli geologi India bersama timnya, mengebor 10 lubang di sepanjang alinyemen Jembatan Adam. Apa yang dia temukan sangat mengejutkan. Sekitar 6 meter di bawah permukaan, mereka menemukan lapisan konsisten dari batu pasir berkapur, koral, dan material seperti bongkahan batu.
ADVERTISEMENT
Timnya terkejut ketika menemukan lapisan pasir lepas, sekitar 4-5 meter lebih jauh ke bawah dan kemudian formasi batuan keras di bawahnya. Sebuah tim penyelam kemudian turun untuk memeriksa jembatan secara fisik. Batu-batu besar yang mereka amati tidak terdiri dari formasi laut yang khas.
Hasil analisis Badrinarayanan juga menunjukkan adanya bukti penggalian kuno di daerah ini. Timnya menyimpulkan bahwa material dari kedua pantai ditempatkan di dasar air yang berpasir untuk membentuk jalan lintas. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa jembatan adam dibuat oleh manusia zaman dulu.
Fosil tengkorak manusia purba Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Lantas, siapakah yang membuatnya? Peneliti menduga, pasukan manusia kera raksasa yang dimaksud dalam kisah Ramayana adalah nenek moyang manusia atau spesies Homo habilis, kelompok pertama primata yang mampu memanfaatkan peralatan, sekitar 2,5 juta tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Dimungkinkan juga adanya keterlibatan Homo erectus dan Homo ergaster. Homo ergaster ditemukan terutama di Afrika, sedangkan Homo erectus terletak di Eurasia, menemui eksistensinya sekitar 1,8 juta tahun lalu.
Singkatnya, mereka mulai menunjukkan tanda-tanda awal peradaban, suatu sifat yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelompok primata lainnya. Manusia kera ini benar-benar hidup selama Treta Yuga. Adapun penamaan Jembatan Adam diambil dari cerita agama Islam yang mengatakan bahwa Adam, manusia pertama di dunia, melakukan perjalanan melintas jembatan ketika diusir dari surga.