Misteri Bagaimana Orang Mesir Kuno Bangun Piramida Akhirnya Terpecahkan

20 Mei 2024 7:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat wisatawan mengunjungi Piramida Agung, dataran tinggi piramida Giza di Giza, Mesir. Foto: Mohamed Abd El Ghany/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat wisatawan mengunjungi Piramida Agung, dataran tinggi piramida Giza di Giza, Mesir. Foto: Mohamed Abd El Ghany/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini, ilmuwan menemukan cabang sungai Nil yang terkubur lama dan pernah mengalir melewati lebih dari 30 piramida di Mesir. Ditemukannya sungai ini berpotensi memecahkan misteri bagaimana orang Mesir kuno mengangkut balok batu besar untuk membangun monumen paling fenomenal tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut studi yang terbit di jurnal Communications Earth & Enviroment, cabang sungai sepanjang 64 kilometer yang mengalir di antara kompleks piramida Giza itu tersembunyi di bawah gurun dan lahan pertanian selama ribuan tahun.
Keberadaan sungai menjelaskan mengapa 31 piramida dibangun di sepanjang jalur gurun di Lembah Nil antara 4.700 dan 3.700 tahun lalu. Jalur dekat ibu kota Mesir kuno, Memphis, mencakup Piramida Agung Giza –satu-satunya bangunan yang masih bertahan dari tujuh keajaiban dunia kuno– serta piramida Khafre, Cheops, dan Mykerinos.
Para arkeolog telah lama mengira orang Mesir kuno menggunakan jalur air terdekat untuk memindahkan material raksasa yang digunakan untuk membangun piramida.
“Namun tidak ada seorang pun yang mengetahui secara pasti lokasi, bentuk, ukuran atau kedekatan jalur air ini dengan lokasi piramida,” kata Eman Ghoneim, penulis utama studi dari University of North Carolina Wilmington di Amerika Serikat.
Aliran sungai Ahramat Branch kuno berbatasan dengan sejumlah Piramida yang berasal dari Kerajaan Lama hingga Periode Menengah Kedua, yang terbentang antara Dinasti ke-3 dan Dinasti ke-13. Foto: Eman Ghoneim/University of North Carolina Wilmington
Tim peneliti internasional menggunakan citra satelit radar untuk memetakan cabang sungai yang mereka sebut Ahramat, piramida dalam bahasa Arab. Radar memberi mereka kemampuan untuk melihat apa yang ada di bawah permukaan pasir dan menghasilkan gambar fitur tersembunyi termasuk sungai yang terkubur dan bangunan kuno, kata Ghoneim.
ADVERTISEMENT
Survei di lapangan dan inti sedimen dari situs mengkonfirmasi keberadaan sungai tersebut. Sungai yang tadinya besar, kini semakin tertutup pasir, kemungkinan disebabkan oleh kekeringan parah sekitar 4.200 tahun lalu.

Misteri Piramida Besar

Piramida Giza berdiri di dataran tinggi, kira-kira satu kilometer dari tepi sungai. Banyak dari Piramida memiliki jalan yang saling terhubung, membentang di sepanjang sungai sebelum berakhir di Kuil Lembah yang berfungsi sebagai pelabuhan.
Hal ini menunjukkan bahwa sungai memainkan peran penting dalam transportasi bahan bangunan dan pekerja yang dibutuhkan untuk membangun piramida.
Menurut Suzanne Onstine, rekan penulis studi dari University of Memphis di negara bagian Tennessee, AS, bahan- bahan berat yang bukan berasal dari Mesir ini lebih mudah dikirim lewat sungai dibandingkan diangkut melalui darat.
ADVERTISEMENT
Selain digunakan untuk mengirim barang, tepian sungai kemungkinan telah dijadikan tempat untuk menerima rombongan pengantar pemakaman para firaun sebelum jenazah mereka dipindahkan ke tempat peristirahat terakhir di dalam piramida.
“Aliran air dan volumenya berubah seiring berjalannya waktu sehingga raja dinasti keempat harus membuat pilihan yang berbeda ketimbang raja dinasti ke-12. Penemuan ini mengingatkan saya tentang hubungan erat antara geografi, iklim, lingkungan, dan perilaku manusia,” kata Onstine, sebagaimana dikutip dari Science Alert.