Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Misteri Gundukan ‘Ular’ Sepanjang 400 Meter di Lembah Sungai Ohio
2 Januari 2024 7:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ohio’s Serpent Mount mungkin menjadi salah satu situs prasejarah paling menarik di Amerika Utara. Terletak di Adams County, situs tersebut adalah contoh dari gundukan patung prasejarah terbesar yang masih ada di dunia.
ADVERTISEMENT
Asal usulnya masih belum jelas, termasuk siapa yang membangun monumen menakjubkan ini?Namun kini, ilmu pengetahuan telah membantu mengungkap misteri ini.
Serpent Mount tampak seolah-olah seperti seekor ular raksasa yang sedang berbaring di bawah tanah dan rumput yang dangkal, terdiri dari gundukan lembut yang meliuk-liuk sepanjang 411 meter.
Di salah satu ujung gundukan yang berputar terdapat struktur berbentuk oval yang sangat besar dan diartikan sebagai kepala ular, mata, atau mungkin telur yang terkepal di mulut reptil.
Serpent Mount adalah contoh dari gundukan patung, monumen ini dipahat dalam bentuk hewan yang dibangun oleh budaya penduduk asli Amerika di wilayah Wisconsin, Minnesota, Illinois, Iowa, dan Ohio. Monumen serupa juga ditemukan di selatan hingga Peru, mengisyaratkan ikatan budaya yang kuat di seluruh Amerika.
ADVERTISEMENT
Ketika pertama kali ditemukan, asal usul gundukan ular telah diperdebatkan oleh para arkeolog dan antropolog. Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan ilmu pengetahuan telah berhasil mengungkap misteri ini, meski masih banyak pertanyaan yang tersisa.
Salah satu hasil penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa Serpent Mount muncul sekitar tahun 1120 M, menunjukkan bahwa monumen dibangun oleh Fort Ancient Culture, budaya penduduk asli Amerika yang berkembang di dalam dan sekitar lembah Sungai Ohio antara tahun 1000 hingga 1500 M.
Namun, tim arkeolog lain menerbitkan tanggal radiokarbon baru pada 2014, menunjukkan bahwa monumen dibangun sekitar 300 M, oleh budaya Adena.
Siapa pun yang membangun monumen ini, kemungkinan besar gundukan ular memiliki makna budaya yang sangat besar. Kepala ular diketahui sejajar dengan Matahari terbenam pada titik balik Matahari musim panas. Sementara ekornya mengarah ke Matahari terbit pada titik balik Matahari musim dingin, yang mengarah pada dugaan bahwa ia memiliki fungsi astronomis.
ADVERTISEMENT
Sayang, situs ini hancur pada abad ke-19 akibat maraknya pertanian dan penjarahan. Namun, pada 1887, monumen ular raksasa mulai mengalami restorasi dan sejak saat itu ditetap sebagai National Historic Landmark oleh Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat.