Misteri Jembatan Adam di Tengah Laut India dan Sri Lanka, Siapa yang Bikin?

4 November 2020 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan Adam membentang 28 kilometer.  Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Adam membentang 28 kilometer. Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Di tengah laut Selat Palk antara India dan Sri Lanka, berdiri sebuah rangkaian beting kapur. Beting atau gundukan pasir tampak seperti sebidang tanah yang panjang dan sempit, terdiri dari pasir, lanau, dan kerikil kecil yang diendapkan dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
Jalur tanah tersebut dulunya diyakini sebagai formasi alami. Namun, gambar yang diambil satelit NASA menunjukkan formasi tanah merupakan jembatan panjang yang rusak di bawah permukaan laut.
Sekarang ia disebut "Adam’s Bridge" atau Jembatan Adam, membentang sejauh 28 kilometer dari daratan India hingga Sri Lanka. Jembatan Adam diduga dibangun jauh sebelum peradaban manusia dimulai.
Dalam kebudayaan Hindu, sebidang tanah ini diyakini sebagai jembatan yang dibangun oleh dewa Rama seperti dijelaskan dalam epos Hindu Ramayana. Jembatan itu disebut sebagai "Jembatan Rama" atau Rama Setu. Rama sendiri adalah tokoh populer dalam mitologi Hindu.
Ramayana adalah legenda klasik di India berkisah tentang masa ketika para dewa terbang dengan kapal di udara bersama raksasa dan monster yang berjalan di bumi. Tapi para peneliti yakin, kisah Ramayana hanya fiksi belaka yang tak pernah terjadi di dunia nyata. Tapi faktanya, kisah tersebut telah memberi ilmuwan sebuah petunjuk mengenai asal-usul Jembatan Adam di India.
Adam's Bridge atau Jembatan Adam dilihat dari satelit. Foto: ESA

Kisah Ramayana

Dalam Ramayana, dikisahkan bahwa Rama diasingkan dari surgaloka karena janji yang dibuat sang ayah beberapa tahun sebelumnya. Dalam pengasingan tersebut, Rama didampingi adiknya Lakshmana dan istrinya Sita mengalami sejumlah peristiwa yang tak terduga. Sita diculik oleh raja iblis berkepala 10, Rahwana. Rama, dalam upaya untuk menyelamatkan Sita mengumpulkan pasukan yang terdiri dari sekelompok manusia kera raksasa, Vanara.
ADVERTISEMENT
Diketahui bahwa Sita disekap di pulau Lanka. Rama tidak dapat menggerakkan pasukan manusia kera raksasa menyeberangi lautan. Ia kemudian mendapat wahyu dari dewa laut untuk membangun jembatan melintasi air. Rama meminta bantuan Vanara untuk membangunnya. Vanara lantas membangun jalan lintas antara daratan utama ke Lanka, membangunnya dari bebatuan dan batu besar yang digambarkan menyerupai pegunungan.
Jembatan Adam dikisahkan dalam cerita Ramayana. Foto: commons.wikimedia.org
Pembangunan berlangsung selama beberapa hari. Setelah jembatan selesai dibangun, Rama bersama pasukannya menyeberangi lautan ke Lanka. Sesampai di sana, Rahwana dibunuh dan Sita berhasil diselamatkan. Kebudayaan Hindu menyebut, Rama hidup selama Treta Yuga, periode waktu yang dimulai 2,1 juta tahun lalu dan berlangsung hingga sekitar 869.000 tahun yang lalu.
Jika kita cermati, klaim dalam cerita tersebut tampak tidak masuk akal karena melibatkan raja iblis dan makhluk fiksi lain. Tapi bagaimana jika Rama, Sita, dan pasukannya adalah manusia biasa, seperti laki-laki dan perempuan pada umumnya? Maka kisah itu mungkin menjadi lebih masuk akal.
ADVERTISEMENT

Penelitian Jembatan Adam oleh para ilmuwan

Untuk membuktikan Jembatan Adam adalah buatan manusia, para ilmuwan harus melakukan penelitian pada struktur tanah tersebut. Badrinarayanan, seorang ahli geologi India bersama timnya, mengebor 10 lubang di sepanjang garis Jembatan Adam. Hasilnya, sekitar 6 meter di bawah permukaan, mereka menemukan lapisan konsisten dari batu pasir berkapur, koral, dan material seperti bongkahan batu, menurut laporan Ancient Origins.
Mereka juga menemukan lapisan pasir lepas, sekitar 4-5 meter lebih jauh ke bawah dan kemudian formasi batuan keras di bawahnya. Sebuah tim penyelam kemudian turun untuk memeriksa jembatan secara fisik. Batu-batu besar yang mereka amati tidak terdiri dari formasi laut yang khas.
Wajah MRD jantan yang direkonstruksi. Foto: Matt Crow/Courtesy of the Ceveland Museum of Natural History
Hasil analisis Badrinarayanan juga menunjukkan adanya bukti penggalian kuno di daerah ini. Timnya menyimpulkan bahwa material dari kedua pantai ditempatkan di dasar air yang berpasir untuk membentuk jalan lintas. Dengan begitu, kemungkinan besar jembatan adam dibuat oleh manusia purba.
ADVERTISEMENT
Dari sini peneliti berhipotesis bahwa pasukan manusia kera raksasa yang dimaksud dalam kisah Ramayana adalah nenek moyang manusia atau spesies Homo habilis, kelompok pertama primata yang mampu memanfaatkan peralatan, hidup sekitar 2,5 juta tahun lalu.
Ada dugaan pembuatannya melibatkan Homo erectus dan Homo ergaster. Homo ergaster ditemukan terutama di Afrika, sedangkan Homo erectus terletak di Eurasia, menemui eksistensinya sekitar 1,8 juta tahun lalu.
Singkatnya, mereka mulai menunjukkan tanda-tanda awal peradaban, suatu sifat yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelompok primata lainnya. Manusia kera ini benar-benar hidup selama Treta Yuga. Adapun penamaan Jembatan Adam diambil dari cerita agama Islam yang mengatakan bahwa Adam, manusia pertama di dunia, melakukan perjalanan melintas jembatan ketika diusir dari surga.
ADVERTISEMENT