Misteri Petaka Uji Coba Rudal: Senjata Apa yang Sedang Dibuat Rusia?

13 Agustus 2019 16:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rudal. Foto: REUTERS/Maxim Shemetov
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rudal. Foto: REUTERS/Maxim Shemetov
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Uji coba rudal di Rusia berujung maut. Lima orang ilmuwan nuklir tewas akibat kecelakaan saat uji coba berlangsung.
ADVERTISEMENT
Kecelakaan terjadi di fasilitas militer Rusia bernama Nyonoksa yang terletak di Pantai Laut Putih, Kutub Utara, Kamis (8/8). Tetapi pemerintah Rusia terkesan menutupi insiden tewasnya lima ahli nuklir itu.
Mereka hanya menyatakan ada staf yang terlempar ke laut akibat ledakan pada Sabtu, 10 Agustus 2019. Bahkan, Rusia juga tidak mengungkap jenis sistem rudal macam mana yang sedang diuji.
Lokasi itu, dulu menjadi tempat uji misil bagi rudal nuklir Rusia yang disebut Burevestnik. Setelah ledakan, terjadi peningkatan radiasi selama 40 menit di kota Severodvinsk yang berjarak 40 kilometer dari Nyonoksa.
Menurut pejabat kota Severodvinsk, radiasi di kota mencapai 2 mikrosievert (satuan penghitung radiasi) per jam. Tingkat radiasi kembali normal, 0,11 mikrosievert, setelah 40 menit. BBC News melansir bahwa tingkat radiasi yang tercatat terlalu kecil untuk menyebabkan penyakit bagi manusia.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Nuklir Rosatom, Alexei Likhachev, mengatakan, pengujian rudal tersebut akan terus berlanjut. "Kami sedang memenuhi tugas ibu pertiwi, keamanannya akan terjamin," ungkap Likhachev dikutip AFP, Selasa (13/8).
Para ahli punya dugaan mengenai rudal yang sedang Rusia uji coba ini. Mereka menduga rudal yang diuji adalah Burevestnik.
Pada Maret 2018, Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menyebut misil Burevestnik di hadapan parlemen negaranya. Putin mengklaim Burevestnik bisa memiliki jangkauan tak terbatas.
Meski begitu, ada kemungkinan kecelakaan d Nyonoksa ini melibatkan rudal lain yang sama-sama bisa membawa kepala rudal nuklir.
Ada dua jenis senjata lain yang diduga di uji coba waktu itu. Pertama adalah rudal anti kapal bernama Zircon. Rudal ini memiliki kecepatan terbang hipersonik. Menurut militer Rusia, rudal ini bisa terbang delapan kali kecepatan suara. Lainnya adalah drone bawah air yang diluncurkan dari kapal selam. Senjata ini disebut Poseidon.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan, pemerintah Rusia menetapkan zona dilarang masuk di Teluk Dvina, perairan di utara Nyonoksa, sebelum tes dimulai. Masyarakat sipil dilarang memasuki daerah itu hingga awal September.
Media massa Barents Observer melaporkan bahwa ada kapal kargo nuklir Rusia yang bersandar di zona terlarang itu sejak 9 Agustus. Ada spekulasi yang menyebut kapal itu untuk membersihkan sampah radioaktif sisa-sisa uji senjata.