Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Danau biasanya diisi oleh air mancur--jika berbentuk buatan--atau dipenuhi ekosistem hewan. Namun apa jadinya jika ada sebuah danau malah dipenuhi ratusan tengkorak, tulang belulang manusia?
ADVERTISEMENT
Di India, ada sebuah danau berisi tulang belulang manusia. Pertanyaan lalu muncul: bagaimana banyaknya tulang tersebut bisa sampai sana? Lalu siapa mereka sebenarnya?
Ialah Roopkund, lokasi yang dikenal sebagai Skeleton Lake ini memiliki lebar 9 meter di ketinggian 5.029 meter di atas permukaan laut Himalaya, India. Tempat misterius itu pertama kali ditemukan pada tahun 1942.
Sejak ditemukan, danau tersebut mengalami banyak perubahan, sisa-sisa kerangka disusun ulang, dan banyak artefak yang hilang. Hal ini tentu membuat peneliti kesulitan mengungkap dan memahami apa yang terjadi di situs tersebut.
Banyak orang mengira bahwa orang-orang di situs tersebut meninggal akibat bencana besar, seperti badai, tanah longsor, pertempuran, atau bahkan wabah penyakit. Ada juga yang mengira orang-orang itu telah menjadi korban ritual bunuh diri massal.
ADVERTISEMENT
Kini, tim peneliti internasional telah menganalisis sisa-sisa kerangka dari 38 individu yang ditemukan di situs tersebut. Dalam penelitiannya, para ilmuwan mengambil DNA dari tulang belulang, dan mengurutkannya guna mencari tahu kapan mereka hidup, serta dari mana mereka berasal.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications itu menjelaskan, mayat-mayat ternyata tidak hanya berasal dari tiga kelompok yang berbeda, mereka juga mati pada waktu yang berbeda. Berdasarkan hasil analisis, kerangka tengkorak yang paling awal berasal dari tahun 800 Masehi, sedangkan yang paling baru berasal dari tahun 1800 M.
Dua kelompok diketahui masyarakat lokal, dengan individu yang memiliki keturunan Asia Selatan. Kendati begitu, mayat-mayat tersebut disimpan selama periode waktu yang berbeda.
Sedangkan kelompok ketiga datang dari Mediterania timur, yang paling dekat hubungannya dengan orang-orang Yunani masa kini. Orang-orang ini diperkirakan meninggal pada tahun 1800 M.
ADVERTISEMENT
“Danau Roopkund telah lama menjadi subjek spekulasi tentang siapa orang-orang ini, apa yang membawa mereka datang ke Danau Roopkund, dan bagaimana mereka mati,” ujar Niraj Rai, penulis senior dari Institute Birbal Sahni Palaeosciences di India, seperti dikutip dari Newsweek.
Penemuan itu membantah gagasan bahwa Skeleton Lake terbentuk akibat peristiwa bencana. Sebaliknya, alasan kenapa orang-orang datang dan mati di lokasi tersebut masih jadi pertanyaan besar.
Menurut peneliti, danau itu mungkin telah menjadi salah satu rute ziarah orang-orang India yang dilakukan setiap 12 tahun sekali. Secara potensial, rute ziarah itu ternyata lebih jauh dari perkiraan sebelumnya.
"Kami melihat hipotesis kematian massal selama acara ziarah sebagai penjelasan yang masuk akal untuk setidaknya beberapa orang," tulis mereka.