Momen Lipan Raksasa Makan Bayi Burung Hidup-hidup Tertangkap Kamera

24 Agustus 2021 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lipan raksasa. Foto: Neil Cheng Le
zoom-in-whitePerbesar
Lipan raksasa. Foto: Neil Cheng Le
ADVERTISEMENT
Studi baru mengungkapkan bahwa setiap tahunnya lipan raksasa di sebuah pulau di Australia mampu membunuh dan memakan 37.000 anak burung laut.
ADVERTISEMENT
Kelabang Phillip Island (Cormocephalus coynei) adalah binatang buas. Mereka tumbuh dengan panjang hingga 30 centimeter, dengan tubuh berlapis baja dilengkapi racun mematikan. Ia menyuntikkan racun itu melalui penjepit di mulutnya untuk melumpuhkan korbannya.
Berdasarkan studi baru yang diterbitkan dalam jurnal The American Naturalist mengungkapkan bahwa Kelabang Phillip telah mengonsumsi ribuan bayi burung petrels bersayap hitam (Pterodroma nigripennis) setiap tahun, monster berkaki panjang ini menjadi predator puncak yang tak terbantahkan di Phillip Island, terletak 1.400 kilometer timur Australia yang merupakan bagian penting dari ekosistem.
Ilustrasi lipan. Foto: Alexas_Fotos via Pixabay
“Dalam beberapa hal, mereka telah mengambil alih tempat mamalia pemangsa yang tidak ada di pulau itu,” tulis peneliti dalam The Conversation.
Saat malam tiba di Phillip Island, lipan muncul dari sarangnya untuk mengintai mangsanya. Menggunakan dua antena sensitif yang ada di kepala, mereka menavigasi menelusuri hutan untuk berburu. Burung Patrel sayap hitam membuat sarang dengan membangun lubang di tanah. Di sana lah anak-anak mereka disimpan dan ini menjadi santapan lezat bagi kebalang.
ADVERTISEMENT
Kelabang melancarkan serangannya saat anak Patrel tidur, mengikis darah mulai dari bagian leher, menyuntikkan racun mematikan, dan memakannya hidup-hidup saat racun menjalar ke tubuh anak Patrel.
Hasil dari mengamati lipan saat mereka berburu, ditambah dengan analisis sampel jaringan perut serta sisa-sisa korbannya, para peneliti memperkirakan bahwa hewan mengerikan ini mampu mengonsumsi sekitar 2.109 hingga 3.724 burung patrel setiap tahunnya.
Faktanya, bukan hanya burung laut yang menjadi korban, mereka juga memakan tokek, kadal, jangkrik, bahkan ikan. Dalam penelitian itu, tim menghabiskan waktu 132 jam untuk melacak dan mengamati kelabang saat mereka berburu di malam hari.
Berkat kamera jebakan (trap camera) yang mereka pasang untuk menilai diet kelabang, peneliti menemukan bahwa 48 persen asupan makanan predator puncak berasal dari hewan vertebrata, dengan 8 persennya berasal dari anak burung laut.
ADVERTISEMENT