Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
65 juta tahun yang lalu, planet Bumi dihantam oleh gelombang kepunahan yang membuat beberapa organisme laut berjibaku untuk bertahan hidup. Sekarang, para ilmuwan mencoba melihat, makhluk kuno apa saja yang tersisa dan bertahan dari jurang kepunahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sekelompok ilmuwan dari Louisiana Universities Marine Consortium (LUMCON) menggunakan sebuah bangkai buaya untuk memancing hewan-hewan kuno itu keluar.
Bangkai itu dimasukkan ke dasar laut hingga kedalaman 2.000 meter. Kemudian mereka menaruh sebuah video untuk merekam apa yang terjadi di dasar laut tersebut.
Dan hasilnya, kurang dari 24 jam, sekelompok serangga laut mengendus bangkai buaya itu. Lalu berkerumun dan melahapnya seperti makanan lezat.
Makhluk invertebrata raksasa itu menempel pada bangkai buaya, dan memakanannya seperti mesin pengurai. “Saya terkejut sudah ada isopoda raksasa di atasnya,” ujar Craig McClain, salah satu dari tim LIMCON, dilansir Science Alert.
“Saya pikir butuh beberapa saat saja bagi mereka untuk mendapatkan bau bangkai yang memungkinkan mereka menemukan makanan seperti buaya ini,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kecoak merah berukuran bola sepak itu dikenal dengan sebutan isopoda raksasa atau dengan nama ilmiah Bathynomus giganteus. Beberapa kelompok dari mereka dianggap memiliki kaitan erat dengan makhluk kuno yang berasal dari 200 atau 300 juta tahun yang lalu.
Makhluk-makhluk ini senantiasa hidup di dasar laut, dan memiliki daya tahan tubuh yang luar biasa. Isopoda bisa hidup tanpa makanan selama berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Oleh sebab mereka hidup di dasar laut, mereka jarang mendapatkan sumber cahaya. Akibatnya, hewan-hewan ini harus mencari karbon di mana pun mereka mendapatkannya. Ini berarti, saat ikan paus atau ikan besar mati, tubuhnya akan menjadi sebuah oasis makanan bagi mereka.
Menurut para peneliti, buaya ini mungkin saja menjadi tempat berlindung terakhir bagi beberapa invertebrata paling kuno. “Mungkin reptil laut besar seperti ichthyosaurus, mosasaur, dan plesiosaurus menjadi rumah bagi komunitas invertebrata yang beragam dan endemik di atas bangkai,” ujar McClain.
ADVERTISEMENT
Berkat penelitian ini kita jadi tahu, bahwa ketika reptil raksasa mati dan tenggelam, bangkainya tidak akan sia-sia. Melainkan menjadi makanan isopoda.
Setelah bagian dalam tubuh reptil itu habis, mungkin organisme yang lebih kecil akan datang dan mencoba memakanan sisa-sisa tubuh reptil tersebut. Para peneliti memperkirakan, setengah bangkai buaya akan hilang dalam jangka waktu dua bulan.