Momen Pendaki Gunung Kerinci Diikuti Burung Super Langka di Dunia

29 Agustus 2024 14:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Burung langka paok schneider endemik Pulau Sumatera.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Burung langka paok schneider endemik Pulau Sumatera. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pendaki bernama Andre Prasta Angga tak sengaja bertemu dengan seekor burung paling langka di dunia saat melakukan pendakian di Gunung Kerinci. Burung tersebut adalah paok schneider yang memiliki nama ilmiah Hydrornis schneider.
ADVERTISEMENT
Andre merupakan Pemandu Gunung Kerinci dan Pengamat Hewan Dilindugi. Dalam video yang dibagikan Andre melalui akun Instagram @andre.situpai menampilkan seekor burung paok schneider tengah meloncat-loncat seakan mengikuti Andre yang saat itu tengah berjalan. Anehnya, saat didekati burung itu tidak terbang, melainkan terus menghindar dengan cara melompat.
“Paok schneider, berkepala besar dan berkaki panjang, endemik Sumatera yang langka dan gempal ini hanya ditemukan di hutan kaki bukit antara 900 hingga 2.400 meter (biasanya di bagian atas), di mana ia paling mudah dideteksi dari nyanyiannya yang aneh, seperti pesawat luar angkasa ‘oowOOOwooWOOH’,” tulis @andre.situpai dalam postingannya di Instagram.
Pria yang akrab disapa Andre Tipai ini menjelaskan burung paok schneider jantan memiliki punggung berwarna biru langit dan kerah hitam, sementara betina punya warna punggung kecoklatan kusam dan ekor biru kusam. Baik jantan maupun betina memiliki mahkota dan tengkuk berwarna coklat kayu manis, serta garis memanjang di belakang mata.
ADVERTISEMENT
Paok schneider remaja punya penampilan aneh dengan bintik-bintik putih di mahkota, sayap, dan dada. Mereka biasanya mencari makan dengan tenang di lantai hutan, baik sendiri maupun berpasangan.

Paok schneider dikira sudah punah

Dilansir burung.org, paok schneider merupakan burung endemik Pulau Sumatera. Populasinya tersebar sepanjang Bukit Barisan; dari Gunung Sibayak di Sumatera Utara hingga Gunung Dempo di Sumatera Selatan.
Keberadaannya sempat menjadi legenda di antara para pengamat burung. Bahkan, paok schneider sempat dikira punah pada 1918. Namun pada 1988, seorang ornitologis asal Inggris, Phil Hurrel, secara tak sengaja menemukan seekor paok schneider jantan, dan kemudian ditemukan lagi di puncak Gunung Kerinci.
Secara historis, paok schneider adalah burung yang umum ditemukan di kawasan Gunung Kerinci. Mereka masuk dalam keluarga pittae. Meski bukan yang tercantik, paok schneider adalah burung jenis pittae yang paling sulit ditemukan.
ADVERTISEMENT
Populasi paok schneider semakin langka karena kerusakan habitat akibat deforestasi hutan, menurut IUCN. Setidaknya sepertiga dari hutan hujan tropis pegunungan di Sumatera telah rusak akibat dari alih fungsi lahan jadi perkebunan dan penebangan liar. IUCN memperkirakan, jumlah paok schneider di alam liar tersisa sekitar 2.500 - 9.999 ekor saja.