Monyet Langka Terancam Punah Berhasil Melahirkan di Kebun Binatang

6 Oktober 2019 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi monyet langur francois bersama induknya. Foto: flickr
zoom-in-whitePerbesar
Bayi monyet langur francois bersama induknya. Foto: flickr
ADVERTISEMENT
Monyet langur francois, spesies monyet yang terancam punah, dikabarkan telah melahirkan bayi jantan di sebuah kebun binatang di Australia.
ADVERTISEMENT
Spesies monyet yang juga dikenal sebagai monyet daun Francois, monyet daun Tokin, atau lutung hitam ini, merupakan salah satu monyet paling langka di dunia hanya menyisakan sekitar 3.000 individu di alam liar.
Berdasarkan keterangan Taronga Zoo di Sydney, bayi itu lahir dari induk bernama Noel pada minggu lalu, kendati hingga saat ini si bayi belum diberi nama.
Bayi monyet langur francois memiliki rambut berwarna oranye terang yang khas, sangat kontras jika dibandingkan dengan monyet langur dewasa yang memiliki warna hitam. Para ahli berpikir bahwa warna oranye itu membantu monyet dewasa untuk mengidentifikasi dan merawat anak-anak mereka.
Ilustrasi bayi monyet langur francois. Foto: sfzoo.org
“Melihat langur francois di alam liar memang sangat langka, namun untuk melihat bayinya merupakan sesuatu hal yang lebih dari itu,” ujar Jane Marshall, petugas senior kebun binatang di Taronga, seperti dikutip dari Newsweek. “Warna oranye terang mereka mungkin hanya bertahan selama beberapa minggu sebelum bulu-bulunya berubah menjadi hitam.”
ADVERTISEMENT
Menurut New England Primate Conservancy (NEPC), monyet langur francois dewasa dapat memiliki berat hingga 4 kilogram, dengan panjang setengah meter. Rata-rata umur mereka mencapai 25 tahun di alam liar.
Monyet-monyet ini juga hidup dalam sistem harem, yakni kelompok hewan yang biasanya melibatkan satu atau dua pejantan dan sejumlah betina serta keturunannya. Artinya, tanggung jawab pengasuh anak dibagi di antara beberapa individu, membantu ibu baru untuk mengasuh anaknya, dan memungkinkan betina lain untuk belajar keterampilan dalam membesarkan anak.
“Sangat menarik melihat para betina berinteraksi dalam kelompok dan merawat bayi-bayinya. Mereka semua jelas sangat peduli padanya, dan memberikannya satu sama lain sepanjang hari,” kata Marshall.
Bayi monyet langur francois bersama induknya. Foto: flickr
Menurut NEPC, monyet Langur francois menghadapi risiko kepunahan yang sangat tinggi di alam liar, dan populasinya telah menurun selama beberapa dekade terakhir. Hewan-hewan ini hanya ditemukan di hutan tropis yang lembab, dan lembah subur di provinsi Guangxi selatan di China, Vietnam bagian utara, dan Laos barat-tengah, di mana mereka selalu menghabiskan hidupnya di atas pohon.
ADVERTISEMENT
Di sana, tak jarang mereka berkonflik dengan manusia. Semisal kehidupan monyet langur francois terancam oleh perburuan liar karena permintaan bagian tubuh mereka di pasar obat tradisional. Selain itu, meningkatnya pembangunan di wilayah monyet-monyet ini tinggal menyebabkan mereka kehilangan habitat.
"Tidak banyak orang tahu tentang spesies monyet langur francois, tetapi hewan-hewan cantik ini adalah hewan yang paling bersemangat, sangat lincah, dan cerdas," kata Marshall.
"Dengan hanya sekitar 3.000 individu yang tersisa di alam liar, hewan-hewan ini dalam kesulitan. Kelahiran jantan di Taronga ini adalah berita bagus bagi spesies ini. Kami sangat beruntung mendapatkan kelahiran ini di kebun binatang bulan ini, dan ia adalah duta besar yang luar biasa untuk spesies dan kerabatnya yang liar," katanya.
ADVERTISEMENT