Mumi Firaun Mesir Usia 3.000 Tahun Dipindai CT Scan, Ini Isinya

30 Desember 2021 15:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Topeng wajah mumi firaun Amenhotep I yang belum pernah dibuka. Foto: S. Saleem dan Z. Hawass/Frontiers in Medicine
zoom-in-whitePerbesar
Topeng wajah mumi firaun Amenhotep I yang belum pernah dibuka. Foto: S. Saleem dan Z. Hawass/Frontiers in Medicine
ADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya, mumi firaun Mesir Amenhotep I berusia 3.000 tahun yang bersemayam di dalam sarkofagus dipindai secara digital. Pemindaian ini memperlihatkan bagaimana bentuk kepala firaun yang ditampilkan dalam citra 3D.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya para peneliti ragu untuk membuka peti mati firaun Amenhotep I sejak pertama kali ditemukan. Alih-alih membukanya, mereka justru memilih memindai peti menggunakan CT Scan untuk mengungkap tubuh firaun di dalam sarkofagus secara digital.
Ilmuwan menemukan bahwa firaun yang memerintah sekitar tahun 1525 SM hingga 1504 SM itu berusia 35 tahun dengan tinggi 169 cm. Yang mengejutkan, alat kelaminnya disunat dan memiliki gigi yang bagus.
Zahi Hawass, mantan Menteri Barang Antik Mesir dan rekan penulis studi mengatakan dalam jurnal Frontiers in Medicine bahwa korset diduga memiliki makna magis. Sedangkan jimatnya punya fungsi untuk membantu firaun di alam baka.
ADVERTISEMENT
“Mumi Amenhotep I mengenakan perhiasan yang disebut korset. Orang Mesir kuno mengenakan perhiasan seperti ini di pinggang mereka. Beberapa ikat pinggang, seperti yang ini, memiliki jimat cangkang di sampingnya," kata Saleem kepada Live Science.
Tengkorak Firaun dengan gigi dalam kondisi sangat baik pada saat ia mati. Foto: S. Saleem dan Z. Hawass/Frontiers in Medicine

Siapa Amenhotep I?

Selama masa kejayaan Amenhotep I, Mesir berkembang hingga Sudan utara, memerintah selama dinasti ke-18. Firaun memprakarsai program pembangunan banyak kuil. Tidak ada informasi kenapa dia meninggal dunia atau di mana ia awalnya dimakamkan.
Mumi Amenhotep I pertama kali ditemukan pada 1881 oleh tim arkeolog yang dipimpin Mesir Gaston Maspero. Amenhotep ditemukan bersama dengan mumi-mumi lainnya yang dimakamkan di tepi barat Thebes.
Makam firaun itu tampak telah dirusak oleh para perampok makam. Peneliti juga menemukan bahwa perampok telah merusak tubuh firaun.
ADVERTISEMENT
Ketika para peneliti mengintip di bawah peti mumi firaun, mereka melihat tengkorak dan kerangkanya yang menyusut. Foto: S. Saleem dan Z. Hawass/Frontiers in Medicine
Menurut peneliti, para pendeta telah memperbaiki mumi dengan menempatkan anggota badan yang terlepas seperti sedia kala. Mereka menggunakan resin atau getah pohon untuk membantu menyatukan bagian-bagian mumi yang lepas, termasuk membungkus tubuh mumi dengan perban baru.
"Kami menunjukkan bahwa setidaknya untuk Amenhotep I, para pendeta dari dinasti ke-21 dengan penuh kasih memperbaiki luka-luka mumi yang disebabkan oleh perampok makam, mengembalikan mumi seperti semula, dan meletakkan perhiasan serta jimat yang megah di tempatnya," kata Saleem dalam pernyataannya.
Sementara penyebab kematian, sampai saat ini belum diketahui karena peneliti tidak menemukan adanya tanda-tanda penyakit atau luka yang membuat firaun tewas. Adapun fisik firaun Amenhotep I disebut mirip dengan ayahnya.
“Amenhotep I tampaknya secara fisik mirip dengan ayahnya Ahmose I. Dia memiliki dagu yang sempit, hidung yang kecil, rambut keriting, dan gigi atas yang sedikit menonjol" kata Saleem.
ADVERTISEMENT