Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Mumi Mesir Kuno Ini Meninggal saat Melahirkan, Bayinya Nyangkut di Panggul
29 Desember 2023 7:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Mumi wanita yang meninggal dunia saat melahirkan pada zaman Mesir kuno ditemukan. Mumi itu ditemukan bersama bayi yang nyangkut di panggulnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelitian, perempuan itu diperkirakan berusia 14 hingga 17 tahun. Dia pertama kali ditemukan pada 1908 di pemakaman El Bagawat di Kharga Oasis, Mesir. Catatan lapangan pada saat itu mengungkapkan bahwa mumi ditemukan dengan satu bayi yang tersangkut di antara kedua kakinya, mengarah pada kesimpulan bahwa dia meninggal karena komplikasi obstetrik.
Satu abad kemudian, ilmuwan kembali meninjau mumi remaja tersebut. Peneliti melakukan pemindaian tomografi komputer (CT scan) pada tubuh mumi untuk memastikan apa penyebab pasti wanita itu meninggal.
Hasil studi baru yang terbit di International Journal of Osteoarchaeology cukup mengejutkan. CT scan menunjukkan adanya janin kedua di dalam rongga dada wanita tersebut. Artinya, mumi itu mengandung anak kembar.
Hasil yang lebih mengejutkan ketika peneliti memeriksa bayi pertama. Mereka menemukan fakta bahwa bayi yang tersangkut di antara kedua kakinya telah kehilangan kepalanya. Peneliti menduga, kemungkinan kepala si bayi telah dipenggal selama proses melahirkan.
ADVERTISEMENT
Penjelasan paling logis ihwal kelahiran ini adalah si ibu kemungkinan melahirkan bayi dengan posisi sungsang. Artinya, bayi keluar dengan kaki terlebih dahulu. Selama kelahiran sungsang, bayi biasanya sulit untuk dikeluarkan dari jalan lahir sehingga pemenggalan kepala bayi mungkin saja dilakukan.
“Penyebab kematiannya dipastikan karena kepala bayi terjebak di jalan lahir akibat posisi janin sungsang saat melahirkan,” tulis peneliti, seperti dikutip dari IFL Science.
Mengenai janin kedua, para peneliti menduga selama proses pembalseman, orang-orang saat itu tidak menyadari bahwa ada satu bayi lagi di dalam perut wanita tersebut. Saat diafragma mumi larut, janin yang belum lahir mungkin berpindah dari rahim ke rongga dada.
“Pemeriksaan terhadap ibu dan anak-anaknya saat lahir menegaskan kembali betapa berbahayanya kehamilan, persalinan, dan persalinan, terutama selama periode ini,” tulis peneliti.
ADVERTISEMENT
Kelahiran bayi kembar sendiri dipandang sebagai hal yang sangat tidak diinginkan di Mesir kuno dan proses melahirkan sering diiringi dengan pembacaan mantra.
Salah satu mantra yang ditemukan pada papirus kuno yang dikenal sebagai Dekrit Amulet Oracular menyoroti ketakutan terhadap masyarakat Mesir kuno terhadap kelahiran bayi kembar. Mantra itu kira-kira bunyinya begini: “Kami akan menjaganya tetap aman dari kelahiran Horus, dari kelahiran yang tidak teratur, dan dari kelahiran anak kembar".