Mungkinkah Gempa Besar Akan Muncul dan Berpusat di Jakarta?

28 Februari 2018 15:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa Bumi (Foto: AFP/Atta Kenare)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa Bumi (Foto: AFP/Atta Kenare)
ADVERTISEMENT
Sebagai Ibu kota dari negara yang terletak di daerah Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), Jakarta dan penduduknya mau tidak mau harus siap mengahadapi gempa bumi.
ADVERTISEMENT
Meski selama ini Jakarta tidak terlalu sering diguncang gempa, kemungkinan munculnya gempa besar di Jakarta teruslah ada.
Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, di Jakarta terdapat sebuah sesar yang pernah menjadi penyebab gempa besar pada masa penjajahan Belanda.
Sesar tersebut yang dinamakan Sesar Baribis dan dikatakan berujung di Jakarta. Tapi menurut Dekan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro, hal ini masih menjadi perdebatan.
"Memang ada studi yang mengindikasikan Sesar Baribis mengarah ke Jakarta. Tapi sekali lagi kami dari tim nasional mencoba mencari bukti di lapangan. Di lapangan belum terlalu jelas," papar Widiyantoro, di acara diskusi ilmiah bertajuk ‘Gempa Bumi Megathrust M 8.7: Siapkah Jakarta?’ di Auditorium BMKG, Jakarta, Rabu (28/2).
ADVERTISEMENT
Profesor di bidang geofisika ini menambahkan, jika bukti keberadaan sesar tersebut berhasil ditemukan, maka akan segera ditambahkan ke peta gempa Indonesia.
Sri Widiyantoro, Dekan FTTM ITB (Foto: Sayid Mulki/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Widiyantoro, Dekan FTTM ITB (Foto: Sayid Mulki/kumparan)
Potensi Bergoyangnya Jakarta
Selain adanya sesar di Jakarta, Dwikorita juga menjelaskan bahwa posisi Jakarta yang berada di sekitar patahan-patahan aktif juga membuat ibu kota tercinta ini memiliki potensi tinggi untuk bergoyang.
"Entah dari mana sumber gempanya, pasti ke Jakarta (getaran) akan terasa kuat," ujar Dwikorita.
Ia menambahkan, selain karena posisinya, guncangan kuat juga bisa terasa di Jakarta akibat tanah di bawah permukaannya yang merupakan jenis tanah aluvial. Tanah aluvial atau tanah endapan ini dapat membuat getaran akibat gempa terasa lebih kuat.
Diskusi soal gempa bumi di Jakarta (Foto: Sayid Mulki/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi soal gempa bumi di Jakarta (Foto: Sayid Mulki/kumparan)
Pernyataan Dwikorita ini disetujui juga oleh Widiyantoro. "Semakin tebal aluviumnya, jika ada gempa, goyangannya semakin besar," katanya.
ADVERTISEMENT
Widiyantoro memaparkan, kondisi aluvium di setiap wilayah Jakarta berbeda-beda. Di Jakarta Utara ketebalan aluvium mencapai 700 meter, sementara di Jakarta Selatan hanya sekitar 300 meter.
Bagaimanapun, ancaman gempa akan selalu ada bagi kita yang hidup di Indonesia. Tetapi, daripada menjadi panik ketika hal itu terjadi, lebih baik kita melakukan langkah-langkah persiapan dalam menghadapi gempa dengan edukasi terkait gempa dan sebagainya.
Sampai saat in, tidak ada orang maupun alat yang bisa memprediksi kapan suatu gempa akan muncul. Yang bisa dilakukan para ahli dalam mengantisipasinya adalah menganalisis keberadaan sesar, patahan, dan kondisi tanah di wilayah yang bersangkutan.