Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mungkinkah Superbugs Akan Mewabah di Indonesia?
18 Oktober 2018 9:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Superbugs adalah sekumpulan bakteri yang telah berhasil mengembangkan resistensi terhadap antibiotik sehingga antibiotik yang ada saat ini sulit atau bahkan tidak mampu untuk membunuh bakteri-bakteri tersebut.
Kemunculan superbugs kini menjadi masalah karena penggunaan antibiotik oleh manusia tampaknya justru memicu bakteri untuk mengembangkan resistensi terhadap obat-obatan tersebut.
Mungkinkah superbugs akan menjadi masalah kesehatan di Indonesia?
Dr. Michael Osterholm, ahli kesehatan masyarakat dan biosecurity dari University of Minnesota, AS, memaparkan jawabannya di Kedutaan besar AS di Jakarta.
"Resistensi terhadap antibiotik adalah masalah semua orang di seluruh dunia, tidak ada yang imun dari masalah ini dan ini adalah sebuah tantangan," jawab Osterholm kepada kumparanSAINS di Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu (17/10).
ADVERTISEMENT
"Ketika kita membicarakan superbugs, itu adalah mikroba yang telah bermutasi dan bisa bertahan melawan antibiotik. Kita bisa menggunakan berbagai macam antibiotik tapi tidak akan berhasil karena mikroba tersebut sudah memiliki pelindung."
Osterholm mengatakan, keberadaan bakteri yang imun terhadap berbagai macam antibiotik sangat mengkhawatirkan. Karena bila pada akhirnya antibiotik tidak mampu lagi melawan bakteri yang sudah imun dan belum ada alternatif lain, maka dunia akan mundur ke zaman sebelum antibiotik ditemukan.
"Dulu nenek buyut kita menyaksikan orang meninggal dunia karena infeksi yang tidak bisa mereka sembuhkan. Kita sekarang menuju masa sebelum antibiotik ditemukan, dan hal itulah yang harus diperhatikan."
Sebelumnya, Osterholm mengatakan ada dua isu kesehatan yang perlu diperhatikan di Indonesia, yaitu masalah kesehatan global, termasuk lingkungan dan ketersediaan air bersih. Dan yang kedua adalah masalah resistensi mikroba terhadap antibiotik yang disebabkan karena penggunaan antibiotik berlebihan.
ADVERTISEMENT
"Masih banyak yang harus dilakukan. Salah satu hal yang kami lakukan adalah untuk membuat dunia agar menyadari bahwa kita harus berusaha keras untuk menangani masalah resistensi antibiotik ini," tegas Osterholm.