Nafas: Polusi Udara Jabodetabek Oktober 2023 50% Lebih Buruk dari Oktober 2022

9 November 2023 7:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara kawasan Margonda depok yang tertutup kabut polusi udara di Depok, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023). Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara kawasan Margonda depok yang tertutup kabut polusi udara di Depok, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023). Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nafas kembali merilis laporan kualitas udara di Indonesia selama Oktober 2023. Polusi udara di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada periode tersebut disebut 50 persen lebih buruk daripada Oktober 2022.
ADVERTISEMENT
Platform pemantau kualitas udara itu mengukur data partikel PM2.5 yang didapat dari low cost sensor yang tersebar di lebih dari 180 titik lokasi dan merepresentasikan cakupan wilayah 1-2 km dari lokasi sensor terpasang. Pengukurannya dalam satuan mikrogram (µg) per meter kubik (m³), dengan indeks kualitas udara dibuat melalui kode warna sebagai berikut:
Data Nafas menunjukkan kualitas udara di Jabodetabek pada Oktober 2023 50 persen lebih buruk dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ada perbedaan kualitas udara yang cukup signifikan antara Oktober tahun ini dengan tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Tingkat polusi PM2.5 di Jabodetabek pada Oktober 2023 50 persen lebih buruk daripada Oktober 2022. Foto: Dok. Nafas
Jumlah kualitas udara kategori 'Tidak Sehat' atau tingkat PM2.5 di atas 35.5 µg/m³ pada Oktober 2023 disebut mengalami kenaikan dua kali lipat dibandingkan September 2023. Musim peralihan menjadi penyebabnya, membuat polusi udara pada Oktober 2023 sama buruknya dengan periode Agustus 2023.
Kualitas udara kategori 'Tidak Sehat' ditemukan meningkat di banyak wilayah. Tren kenaikan polusi tinggi terjadi khususnya di Kabupaten dan Kota Bogor, Depok, Jakarta, dan Tangerang Selatan (Tangsel).
Nafas mencatat udara 'Tidak Sehat' kerap terjadi di sisi Barat Jabodetabek, seperti Tangsel, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Bogor. Warga di sana sering menghirup udara 'Tidak Sehat' sebanyak 17 hingga 23 hari lamanya.
Kota dengan jumlah hari kualitas udara kategori 'Tidak Sehat' terbanyak selama Oktober 2023. Foto: Dok. Nafas
Selain peralihan musim dan hujan tidak merata di sejumlah titik, polusi di Tangerang dan sekitarnya juga dipicu oleh kebakaran TPA Rawa Kucing. Kebakaran di sana terjadi sejak 20 Oktober 2023, dan baru dapat dikendalikan per 1 November 2023.
ADVERTISEMENT
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang terbakar pada 29 Oktober 2023 juga memicu tingginya polusi udara di Jabodetabek, dengan Bogor Raya, Tangerang, Tangsel, dan Depok menjadi wilayah paling terdampak. Nafas mengaku mendeteksi adanya fluktuasi tingkat polusi udara antara pukul 13.00 WIB hingga 20.00 WIB hingga ke level 'Tidak Sehat'.
"Saat kebakaran terjadi, terdapat angin kencang bertiup ke arah Barat Daya sehingga jaringan sensor Nafas mendeteksi adanya peningkatan konsentrasi PM2.5 di wilayah Jabodetabek," tulis Nafas dalam laporannya.

10 Kota Terpolusi di Indonesia Selama Oktober 2023

Data Nafas menunjukkan Tangerang Selatan (Tangsel) sebagai kota paling berpolusi selama Oktober 2023, dengan rata-rata PM2.5 mencapai 60 µg/m³ yang berarti masuk kategori merah alias tidak sehat untuk semua orang. Setelah Tangsel menyusul Bandung Raya (57 µg/m³), Tangerang (55 µg/m³), Bogor (54 µg/m³), dan Depok (51 µg/m³), masuk lima besar kota terpolusi di Indonesia.
Daftar kota terpolusi di Indonesia selama Oktober 2023. Foto: Dok. Nafas
Daftar 30 lokasi paling berpolusi di Indonesia. Foto: Dok. Nafas
Tingginya tingkat polusi udara di Tangsel disumbang oleh Serpong yang rata-rata PM2.5 mencapai 76 µg/m³, menjadikannya wilayah paling berpolusi dalam data Nafas. Buruknya kualitas udara di Serpong membuat warganya seperti mengisap 107 batang rokok per bulan atau 848 rokok sejak Januari 2023.
Ekuivalen jumlah rokok berdasarkan rata-rata polusi PM2.5 dalam sehari 22 µg/m³. Foto: Dok. Nafas