NASA: Alien Bisa Dicari Lewat Polusi di Planet Lain

15 Februari 2021 10:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Exoplanet Modern.
Foto: Dok. NASA / Jay Freidlander
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Exoplanet Modern. Foto: Dok. NASA / Jay Freidlander
ADVERTISEMENT
Apakah alien itu ada? Pertanyaan ini telah menghantui manusia sejak lama. Namun, hingga kini kita belum punya bukti yang meyakinkan kalau peradaban cerdas seperti manusia di Bumi juga ada di planet lain.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, kemungkinan keberadaan alien dengan peradaban yang maju bukan berarti tidak mungkin sama sekali. Sejauh ini, para astronom telah menemukan lebih dari 4.000 planet di luar sana. Beberapa di antaranya mungkin jadi rumah kehidupan cerdas ekstraterestrial.
Lantas, bagaimana cara kita mencari kehidupan alien itu? Salah satu saran terbaru yang diberikan badan luar angkasa AS (NASA), kita mesti melihat polusi yang ada di planet lain.
"Di Bumi, sebagian besar nitrogen dioksida dipancarkan dari aktivitas manusia - proses pembakaran seperti emisi kendaraan dan pembangkit listrik berbahan bakar fosil," kata Ravi Kopparapu dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, dalam keterangan resminya.
“Di atmosfer bawah (sekitar 10 hingga 15 kilometer atau sekitar 6,2 hingga 9,3 mil), NO2 dari aktivitas manusia mendominasi dibandingkan dengan sumber non-manusia. Oleh karena itu, mengamati NO2 di planet yang dapat dihuni berpotensi menunjukkan adanya peradaban industri."
Ilustrasi dari exoplanet Kepler-1625b dan exomoon yang mengorbitnya Foto: Dan Durda via Reuters
Kopparapu sendiri adalah penulis utama studi terbaru NASA yang memberikan saran agar manusia cari alien di planet lain lewat polusi. Studi tersebut sudah di-posting di situs pra-publikasi ilmiah ArXiv pada 9 Februari 2021, dan telah diterima oleh Astrophysical Journal.
ADVERTISEMENT
Dalam studi tersebut, NASA hendak mencari solusi bagaimana manusia bisa mencari alien dengan peradaban maju di planet lain.
Selama ini, para astronom kesulitan mencari alien dengan peradaban teknologis, meski mereka telah menemukan ribuan planet. Sebab, jarak planet yang mereka temukan sangat jauh dari Bumi, di mana para ilmuwan tidak dapat mencari tanda-tanda kehidupan atau peradaban dengan mengirimkan pesawat ruang angkasa ke dunia yang jauh tersebut.
Biasanya, para astronom harus menggunakan teleskop yang kuat untuk melihat apa yang ada di dalam atmosfer exoplanet. Nah, agar lebih memudahkan pencarian planet yang berpotensi dihuni alien, NASA menganjurkan agar astronom menganalisis apakah ada polusi di planet yang mereka teliti.
Ilustrasi exoplanet. Foto: Universität Göttingen.
Di dalam risetnya, para peneliti berargumen bahwa polusi di sebuah planet adalah technosignature, atau tanda keberadaan peradaban maju berteknologi. Di Bumi, misalnya, keberadaan polusi nitrogen dioksida (NO2) dihasilkan dari aktivitas industri. Oleh karena itu, kata peneliti, kita mesti mencari nitrogen dioksida itu di planet lain.
ADVERTISEMENT
"Studi lain telah memeriksa chlorofluorocarbons (CFCs) sebagai technosignature yang mungkin, yang merupakan produk industri yang banyak digunakan sebagai zat pendingin sampai mereka dihapuskan karena peran mereka dalam penipisan ozon," terang Jacob Haqq-Misra, salah satu penulis makalah di Institut Sains Marmer Biru, Seattle, Washington.
“CFC juga merupakan gas rumah kaca yang kuat yang dapat digunakan untuk membentuk planet seperti Mars dengan memberikan pemanasan tambahan dari atmosfer. Sejauh yang kami tahu, CFC sama sekali tidak diproduksi oleh biologi, jadi mereka adalah tanda teknologi yang lebih jelas daripada NO2. Namun, CFC adalah bahan kimia buatan pabrik yang sangat spesifik yang mungkin tidak lazim di tempat lain; NO2, sebagai perbandingan, adalah produk sampingan umum dari proses pembakaran apa pun."
ADVERTISEMENT
Para peneliti menjelaskan dalam risetnya bahwa polusi nitrogen dioksida di planet lain dapat diamati dari Bumi.
Dalam pemodelan komputer yang dijelaskan di riset, gas nitrogen dioksida dapat menyerap warna cahaya yang tampak (visible light). Artinya, polusi itu dapat diukur dengan mengamati cahaya yang dipantulkan dari planet yang diamati.
Ilustrasi planet seukuran Bumi TOI-700 yang ditemukan NASA. Foto: NASA
Dengan teknologi teleskop masa depan, NASA memprediksi manusia bisa melihat polusi sebuah planet yang terletak 30 tahun cahaya (28,5 triliun kilometer) dari Bumi dengan masa penyelidikan 400 hari.
Para peneliti juga menemukan bintang yang lebih dingin daripada matahari kita menghasilkan lebih sedikit sinar ultraviolet (yang memecah gas). Oleh karena itu, deteksi nitrogen dioksida dari planet lain untuk mencari alien sangat mungkin dilakukan.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, deteksi alien lewat polusi memiliki tantangan. Sebab, nitrogen dioksida juga bisa dihasilkan secara alamiah. Di Bumi sendiri, misalnya, sekitar 24 persen gas nitrogen dioksida dihasilkan dari non-industri. Jadi, keberadaan nitrogen dioksida di sebuah planet enggak pasti menunjukkan bahwa di sana ada peradaban cerdas seperti di Bumi.
Saat ini, para peneliti sedang mengembangkan model 3D untuk memetakan hasil secara lebih akurat dan menangani potensi ketidaksempurnaan tersebut.
Barangkali, jika alat deteksi ilmuwan sudah sempurna dan di luar sana benar ada gas nitrogen dioksida yang dihasilkan dari aktivitas industri, manusia akhirnya bisa mendapat jawaban apakah kita satu-satunya peradaban cerdas di alam semesta atau tidak.