NASA Bikin Sayembara Berhadiah Rp 7,2 Miliar untuk Misi ke Mars, Ini Syaratnya

31 Maret 2021 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ini adalah gambar berwarna beresolusi tinggi pertama yang dikirim kembali oleh Hazard Cameras di bagian bawah penjelajah Perseverance NASA setelah mendarat di Mars. Foto: NASA
zoom-in-whitePerbesar
Ini adalah gambar berwarna beresolusi tinggi pertama yang dikirim kembali oleh Hazard Cameras di bagian bawah penjelajah Perseverance NASA setelah mendarat di Mars. Foto: NASA
ADVERTISEMENT
Sudah sejak lama para astronom dan ilmuwan dunia bermimpi untuk bisa menginjakkan kaki di planet Mars. Namun, perjalanan ke Mars adalah tantangan yang sangat berat dan membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa sampai di sana.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya pesawat canggih yang dibutuhkan, tapi bagaimana manusia bertahan hidup selama perjalanan ke Mars menjadi hal yang masih belum terpecahkan. NASA sekarang sedang membutuhkan sistem pangan inovatif serta berkelanjutan untuk mencukupi makan para astronaut selama misi Mars berlangsung.
Ilmuwan makanan, Grace L Dounglas, Sara R Zwart, Scott M Smith dari NASA baru-baru ini menerbitkan sebuah makalah di The Journal of Nutrition yang membahas secara rinci tentang bagaimana astronaut bisa mendapatkan makanan selama melakukan perjalanan ke Mars.
Planet Mars. Foto: Elena11/Shutterstock
Menurut makalah tersebut, di stasiun luar angkasa (ISS) astronaut bisa memilih 20 persen makanan yang tersedia. Sisanya, 80 persen makanan berasal dari perangkat makanan standar. Ini dibawa oleh kendaraan pemasok yang membawa buah dan sayuran segar, selain makanan yang bisa disimpan dalam waktu yang lebih lama.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, cara ini belum bisa diterapkan untuk misi Mars karena jarak tempuh yang sangat jauh. Saat ini, NASA punya prinsip inti untuk membangun strategi makanan selama misi Mars berlangsung, yakni keamanan, stabilitas, kelezatan, nutrisi, minimisasi sumber daya, variasi, keandalan, dan kegunaan.
Bagaimanapun, kebutuhan pangan harus tetap berlanjut dan variasi makanan akan sangat dibutuhkan untuk para astronaut di luar angkasa. Ini tak lain karena variasi makanan lebih bisa mencukupi secara nutrisi, dan juga berguna untuk kesehatan psikologis setiap astronaut. Jadi, permasalahan yang dihadapi menjadi lebih kompleks.
Astronaut Amerika dan Insinyur Penerbangan Ekspedisi 64, Kate Rubins, memanen lobak di stasiun luar angkasa NASA. Foto: Dok.NASA
Untuk membantu memecahkan masalah, NASA mengadakan sayembara berhadiah 500.000 dolar atau setara Rp 7,2 miliar melalui program Deep Space Food Challange, bagi siapa saja yang bisa menemukan ide membuat sebuah sistem produksi makanan jangka panjang, untuk memenuhi kebutuhan makan para astronaut selama misi Mars. Sayembara berlangsung dari Januari 2021 hingga 30 Juli 2021 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Solusi dari tantangan ini dapat membuka jalan baru untuk produksi pangan di seluruh dunia. Terutama di lingkungan ekstrem, daerah dengan sumber daya terbatas, dan di tempat-tempat baru seperti daerah perkotaan dan di lokasi di mana bencana mengganggu infrastruktur penting,” dalam situs web NASA sebagaimana dikutip CNET.
Jadi, apakah kamu tertarik mengikuti sayembara ini? Siapkan dulu ide paling spektakuler sebelum mengikutinya.