NASA Curiga China Bakal Rampas Tanah di Bulan

10 Januari 2023 11:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi CG kawah di kutub selatan Bulan, di balik bayangan permanennya dipercaya ada es air tersembunyi. Foto: Dok. NASA
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi CG kawah di kutub selatan Bulan, di balik bayangan permanennya dipercaya ada es air tersembunyi. Foto: Dok. NASA
ADVERTISEMENT
Pemimpin NASA, Bill Nelson, telah memperingatkan adanya indikasi China yang akan merampas tanah di Bulan, jika mereka berhasil membangun pangkalan antariksa di sana.
ADVERTISEMENT
Nelson mengatakan, hubungan geopolitik yang kurang harmonis antara AS dan China tampaknya semakin meluas. Saat ini, keduanya tengah bersaing dalam bidang antariksa, berlomba-lomba mengeksplorasi luar angkasa, salah satunya adalah misi membangun peradaban di Bulan.
“Ini adalah fakta, kita berada dalam perlombaan luar angkasa,” kata Nelson kepada Politico.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh mantan komandan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Terry Virts. Ia menyuarakan keprihatinannya terkait potensi adanya perampasan tanah di Bulan oleh China.
Ketiga Astronaut China menyapa masyarakat sebelum peluncuran roket Long March-2F Y12, yang membawa pesawat ruang angkasa Shenzhou-12 di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan. Foto: Carlos Garcia Rawlins/Reuters
Komentar ini muncul menyusul laporan teranyar dari Departemen Pertahanan AS yang merinci program luar angkasa China, di antaranya membuat dan mengembangkan pesawat luar angkasa yang mampu mendarat di sisi jauh Bulan. Laporan setebal 196 halaman yang terbit pada November 2022 itu juga merinci niat Presiden China Xi Jinping untuk menjadi negara superior di luar angkasa.
ADVERTISEMENT
“Tujuan China adalah menjadi kekuatan di luar angkasa dengan mencakup wilayah luas dan memiliki kemampuan penuh. Program luar angkasanya yang berkembang pesawat–nomor dua setelah AS dalam jumlah satelit yang beroperasi– merupakan sumber kabangga nasional dan bagian dari impian Xi Jinping, untuk membangun China yang kuat dan makmur,” tulis laporan tersebut.
“China sedang mengembangkan kemampuan berbasis luar angkasa yang canggih, seperti inspeksi dan perbaikan satelit. Setidaknya beberapa dari kemampuan ini juga bisa berupa sebagai senjata.”
Menanggapi tuduhan tersebut, Juru bicara Kedutaan Besar China di Washington mengatakan apa yang disebut oleh para petinggi AS adalah sesuatu yang tidak bertanggung jawab. Dia menganggap NASA tengah berusaha menyudutkan misi luar angkasa yang dilakukan China.
ADVERTISEMENT
“China selalu menganjurkan penggunaan ruang angkasa secara damai, menentang persenjataan dan perlombaan senjata di luar angkasa,” ujar juru bicara China sebagaimana dikutip The Independent.