NASA dan SpaceX Duet Mau Hancurkan Stasiun Luar Angkasa Internasional, Kenapa?

2 Juli 2024 12:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stasiun luar angkasa ISS difoto dari kapsul Dragon SpaceX. Foto: NASA
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun luar angkasa ISS difoto dari kapsul Dragon SpaceX. Foto: NASA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
NASA berencana membawa bagian-bagian dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) ke Bumi setelah berhenti beroperasi pada 2030. SpaceX ditunjuk sebagai perusahaan antariksa untuk menjalankan misi membuat Kendaraan Deorbit yang akan membawa ISS di akhir masa pensiunnya ke Bumi.
ADVERTISEMENT
ISS telah digunakan oleh para astronaut dan kosmonaut untuk hidup di luar angkasa selama hampir 24 tahun. Mereka tinggal di dalam pesawat ruang angkasa. Astronaut Bill Shephred, Kosmonaut Yuri Gidzenko dan Sergei Krikalev menjadi tiga manusia pertama yang tinggal di ISS pada tahun 2000.
Namun, ISS tidak bisa digunakan untuk selamanya. NASA kini berencana menghancurkan laboratorium luar angkasa tersebut. Badan Antariksa Amerika itu mengumumkan bahwa pihaknya telah menunjuk SpaceX sebagai perusahaan antariksa yang akan mengembangkan dan membangun Kendaraan Deorbit yang digunakan untuk membawa stasiun luar angkasa di akhir masa operasionalnya kembali ke Bumi dengan aman.
“Memilih Kendaraan Deorbit untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional akan membantu NASA dan mitra internasionalnya memastikan transisi yang aman dan bertanggung jawab di orbit rendah Bumi di akhir pengoprasian stasiun,” ujar Ken Bowersox, administrator asosiasi Direktorat Misi Operasi Luar Angkasa di Markas Besar NASA di Washington.
ADVERTISEMENT
“Keputusan ini juga mendukung rencana NASA untuk tujuan komersial di masa depan dan memungkinkan penggunaan ruang di dekat Bumi secara berkelanjutan. Laboratorium orbital tetap menjadi cetak biru ilmu pengetahuan, eksplorasi, dan kemitraan di luar angkasa demi kepentingan semua orang.”
Komandan wanita pertama ISS di Eropa, astronot ESA Samantha Cristoforetti menunjukkan boneka Barbie yang mirip dirinya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Foto: ESA/Handout via REUTERS
Bagian awal ISS sendiri diluncurkan pada tahun 1998, dan akan berhenti beroperasi pada 2030. Artinya, ISS tidak bisa lagi beroperasi setelah tahun 2030.
“Sebagian besar stasiun luar angkasa dapat diperbaiki atau diganti di orbit, sementara bagian lainya dapat dikembalikan ke darat untuk diperbaiki dan diluncurkan kembali. Bagian-bagian ini meliputi panel surya, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung kehidupan, serta perangkat keras sains,” jelas NASA.
“Namun struktur utama stasiun, seperti modul berawak dan struktur rangka, tidak dapat diperbaiki atau diganti secara langsung.”
ADVERTISEMENT
Kendati sampai saat ini stasiun luar angkasa terus berfungsi dengan sangat baik, tapi kebocoran mulai bermunculan seiring bertambahnya usia. Sekarang NASA merencanakan akhir dari sebuah proyek luar biasa ini, yang melibatkan lima badan antariksa berkolaborasi untuk mengoperasikan laboratorium yang terbang di atas kepala kita dengan kecepatan sekitar 28.000 kilometer per jam.
Adapun dana yang digelontorkan untuk membangun Kendaraan Deorbit yang diprakarsai oleh SpaceX mencapai 843 juta dolar US. NASA akan menjalankan dan mengambil alih Kendaraan Deorbit setelah SpaceX berhasil membangunnya. Nantinya, misi deorbit stasiun luar angkasa akan dilakukan oleh NASA sendiri.