Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
NOAA Bagikan Video Detik-detik Pesawat Masuk Badai Milton
12 Oktober 2024 16:03 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
NOAA diketahui secara rutin melakukan penerbangan di dalam badai untuk memantau dan memprediksi pergerakan badai. Para spesialis badai terbang menggunakan dua pesawat “Kermit” dan “Miss Piggy”, untuk mengambil data dari dalam mata badai.
“Radar Doppler dan sistem radar badan pesawat bagian bawah milik P-3 memindai badai secara vertikal dan horizontal, sehingga para ilmuwan dan peramal cuaca dapat melihat badai secara langsung,” jelas NOAA. “Pesawat P-3 juga dapat menyebarkan wahana yang disebut bathythermograph untuk mengukur suhu laut.”
Pada Selasa (8/10), Miss Piggy kembali dikerahkan untuk memantau Badai Milton dari dalam, sebelum menerjang Florida pada Kamis (10/10) pagi. Terbang melalui badai membutuhkan persiapan yang sangat matang karena menantang situasi berbahaya.
“Tidak mungkin bisa secara akurat mensimulasikan penetrasi dinding mata badai,” jelas Scott Price, Komandan Pemburu Badai NOAA seperti dikutip IFL Science.
ADVERTISEMENT
“Melakukannya di dalam pesawat saat badai adalah satu-satunya cara untuk merasakan responsivitas pesawat, karakteristik penerbangan, koordinasi kru, dan respons mendalam yang ditimbulkan ketika menerobos dinding angin dan hujan saat Anda memegang kendali.”
Di media sosial X, NOAA membagikan detik-detik pesawat mereka masuk ke dalam badai Milton. Rekaman menunjukkan peralatan di dalam pesawat berhamburan saat mereka melaju ke tengah badai. NOAA menyebut perjalanan itu sebagai “bumpy ride”.
“Maafkan teriakan dan jeritan saya, tapi ini setara dengan penerbangan Ian dua tahun lalu. Panel lantai terangkat, dropsonde pecah, kabin berantakan,” kata Nick Underwood yang mengambil rekaman tersebut di X.
“Semua turbulensi itu dan kami masih harus mengeluarkan dropsonde untuk mengumpulkan data. Ini tugasnya. Pekerjaan yang penting.”
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, NOAA juga pernah merilis rekaman saat pesawat masuk ke dalam Badai Beryl. Selain peralatan di pesawat, tim juga meluncurkan perangkat sensor berbentuk tabung yang dikenal sebagai dropsonde, untuk mengirimkan data ke pesawat saat jatuh ke arah laut yang ada di bawahnya.
“Kami menggunakan dropsonde untuk mengukur suhu, kelembapan, tekanan, dan kecepatan angin, dan mengirimkan kembali data setiap 4,6 meter atau lebih ke permukaan laut,” papar Jason Dunion, Ahli Meteorologi di University of Miami, dalam The Conversation.
“Semua data tersebut dikirim ke Pusat Badai Nasional dan pusat pemodelan sehingga mereka bisa mendapatkan representasi atmosfer yang lebih baik.”
Nantinya, data yang diperoleh akan digunakan NOAA untuk memprediksi jalur dan intensitas badai.
ADVERTISEMENT