NOAA Buka Sayembara Rp 324 Juta Cari Pelaku Pembunuh Lumba-lumba

1 Mei 2024 16:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lumba-lumba hidung botol remaja kemungkinan besar mati karena luka tembakan di sejumlah tubuhnya.  Foto:  Audubon Aquarium Rescue
zoom-in-whitePerbesar
Lumba-lumba hidung botol remaja kemungkinan besar mati karena luka tembakan di sejumlah tubuhnya. Foto: Audubon Aquarium Rescue
ADVERTISEMENT
Seekor lumba-lumba ditemukan mati tertembak di sebuah pantai di Cameron Parish, Louisiana, AS. Sayembara dibuka untuk menemukan pelakunya.
ADVERTISEMENT
Kantor Penegak Hukum Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) kini tengah memburu pelaku pembunuhan lumba-lumba tersebut. Lembaga menawarkan 20.000 dolar AS (sekitar Rp 324 juta) bagi siapa saja yang bisa menginformasikan pembunuh si mamalia laut itu.
Menurut pernyataan NOAA, lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) remaja ditemukan mati pada 13 Maret 2024 di sepanjang Pantai Mae Barat, beberapa kilometer dari Mercusuar Sabine Pass.
Para ilmuwan melakukan nekropsi pada hewan tersebut dan menemukan beberapa peluru bersarang di otak, sumsum tulang belakang, dan jantung. Ilmuwan menyimpulkan lumba-lumba itu tewas akibat luka tembak tersebut.
Berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Mamalia Laut tahun 1972 negara setempat, melecehkan, melukai, membunuh atau bahan memberi makan lumba-lumba liar dilarang secara hukum. Bagi siapa saja yang melanggar undang-undang tersebut akan dikenakan denda maksimal 100.000 dolar AS dan hukum penjara hingga satu tahun.
ADVERTISEMENT
Perkiraan lokasi bangkai lumba-lumba, Cameron Parish, Louisiana Foto: NOAA
NOAA menegaskan, bagi siapa pun yang punya informasi insiden penembakkan lumba-lumba di Pantai West Mae untuk segera menghubungi Hotline Penegakan NOAA di (000) 853-1964. Mereka yang melapor akan menerima hadiah hingga 20.000 dolar.
Sayangnya, ini bukan pertama kali lumba-lumba dibunuh secara sengaja di AS. Pada 2020, dua lumba-lumba yang terdampar di Florida memiliki luka parah akibat senjata tajam, termasuk pistol. NOAA mengatakan, saat itu setidaknya ada 29 lumba-lumba lain yang terdampar di Amerika Tenggara sejak 2002, seringkali dengan luka tidak bisa yang tampaknya disebabkan oleh senjata tajam.
Sampai saat ini tidak jelas kenapa ada orang yang membunuh lumba-lumba. Namun dugaan sementara, meningkatnya serangan terkait dengan upaya orang untuk memberi makan lumba-lumba. Ini menyebabkan lumba-lumba sering menghampiri keberadaan perahu untuk meminta makan sehingga meningkatkan interaksi dengan manusia. Akibatnya, lumba-lumba kerap mengalami tabrakan dengan perahu, dan meningkatkan pembunuhan yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lumba-lumba juga diketahui kerap mencuri hasil tangkapan nelayan, sehingga menimbulkan ketegangan antara keduanya, sering kali berakhir dengan kekerasan.
Secara global, lumba-lumba hidung botol ditetapkan sebagai Least Concern dalam red list IUCN, yang berarti berisiko kecil mengalami kepunahan. Namun mereka menghadapi banyak ancaman, termasuk jerat ikan, polusi laut, hilangnya habitat, dan perubahan iklim.