Nyeri Sendi Sejak Usia Produktif, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

12 Oktober 2023 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 23 Januari 2024 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nyeri sendi. Bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Foto: siro46/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nyeri sendi. Bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Foto: siro46/Shutterstock
Nyeri sendi umum terjadi saat individu memasuki usia tua. Namun, penyakit ini juga kerap dialami orang-orang di usia produktif.
Pola hidup yang semakin modern dan serba praktis membuat banyak orang menjadi kurang aktif bergerak. Mulai dari tidak sempat olahraga, terlalu banyak duduk, adanya obesitas, stres, hingga kurang tidur –dapat meningkatkan risiko nyeri sendi.
Dilansir dari Jurnal Media Karya Kesehatan (2022), nyeri sendi biasanya dikeluhkan para ibu, terutama pada usia pra-lansia dan lansia. Prevalensi nyeri sendi di Indonesia mencapai 30,5 persen.
Masalahnya, nyeri persendian atau radang persendian kerap membatasi mobilitas dan kualitas hidup. Biasanya nyeri sendiri terasa pada bahu, panggul, siku, dan lutut.
Nyeri sendi ini ditandai dengan adanya sendi sulit digerakkan, bengkak, kemerahan, sakit saat ditekan, atau hangat saat disentuh. Munculnya nyeri sendiri akan terasa selama tiga hari dengan adanya demam. Tapi, tidak menutup kemungkinan nyeri sendi akan muncul secara berulang.

Penyebab Nyeri Sendi pada Usia Lanjut

1. Osteoarthritis

Ilustrasi nyeri sendi di usia muda. Foto: voronaman/Shutterstock
Keluhan nyeri dialami oleh orang-orang yang punya penyakit osteoartritis. Penyakit ini menyerang jutaan orang di seluruh dunia. Penyebabnya tentu saja bantalan ujung tulang secara bertahap menurun.
Tulang rawan merupakan jaringan keras dan licin yang memungkinkan gerakan sendiri hampir tanpa gesekan. Ketika tulang rawan berubah atau rusak, ia akan bergesekan dengan tulang lainnya.
Faktor perubahan atau rusaknya tulang rawan adalah usia yang menua, kegemukan, cedera sendi, atau bahkan genetika.

2. Rheumatoid Arthritis

Meski tidak sesering osteoartritis, rheumatoid arthritis juga jadi salah satu penyebab seseorang alami nyeri sendiri. Penyebab utamanya adalah autoimun dan peradangan.
Sistem kekebalan tubuh menyerang sel sehat tubuh dan dapat menyebabkan peradangan. Rheumatoid arthritis biasanya menyerang beberapa persendian sekaligus, misalnya pergelangan tangan, sendi di tangan, dan lutut.
Tapi, seseorang dengan rheumatoid arthritis juga akan terdampak pada bagian lain seperti adanya masalah di bagian paru-paru, jantung, dan mata.

Cara Mencegah dan Mengatasi Nyeri Sendi

Ilustrasi nyeri sendi yang dialami wanita di usia tua. Foto: 9nong/Shutterstock
Osteoartritis dan rheumatoid arthritis adalah dua penyakit yang paling sering jadi penyebab nyeri sendi. Namun, tidak menutup kemungkinan ada penyakit lain yang jadi penyebabnya.
Misalnya, bursitis (peradangan bantalan sekitar persendian), lupus, gondongan, influenza, hepatitis, chondromalacia patela (rusaknya tulang rawan di tempurung lutut), tendinitis (peradangan tendon), infeksi tulang, atau bahkan kanker.
Karenanya, tindakan pencegahan adalah satu-satunya jalan yang paling aman. Dilansir Arthritis Foundation, setidaknya kita perlu melakukan peregangan setiap 15 menit agar persendian tidak kaku.
Dianjurkan pula untuk menghindari pergerakan dan posisi yang menimbulkan tekanan berlebih pada sendi. Tidak ketinggalan, soal konsumsi makanan yang sehat dan bergizi lengkap untuk membantu memperkuat tulang dan sendi.
Royal Gurukosamin dengan Glukosamin 1200 mg per tablet. Foto: dok. Pharmacon
Namun jika terlanjur mengalami nyeri sendi, seseorang boleh mengonsumsi suplemen glukosamin yang bisa meredakan keluhan ini.
Di pasaran, Anda bisa memilih Royal Gurukosamin. Salah satu vitamin kesehatan yang dilengkapi glukosamin dan kondroitin sebagai pelumas sendi serta vitamin D3 untuk pembentukan tulang, karena setiap tablet Royal Gurukosamin mengandung glukosamin 1.200 mg dan chondroitin 50 mg.
Sehingga, suplemen ini bisa diminum cukup 1 kali setiap harinya. Berbeda dengan suplemen lain di pasaran yang jumlahnya besar tapi dalam serving size yang dibagi 2 atau 3 kaplet sehari.
Vitamin produksi Pharmacon ini sudah tersedia di apotek terdekat, minimarket, supermarket, maupun di toko online melalui e-commerce berikut ini. Jadi, jika Anda sering alami nyeri sendi, jangan lupa untuk rutin konsumsi Royal Gurukosamin!
Advertorial ini dibuat oleh kumparan Studio