news-card-video
7 Ramadhan 1446 HJumat, 07 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Obat Flu Jepang Diklaim Efektif Sembuhkan Pasien Virus Corona

19 Maret 2020 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis daruruat China yang merawat pasien virus corona atau COVID-19 mulai meninggalkan Wuhan, Hubei, China.  Foto: REUTERS/STR
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis daruruat China yang merawat pasien virus corona atau COVID-19 mulai meninggalkan Wuhan, Hubei, China. Foto: REUTERS/STR
ADVERTISEMENT
Otoritas Kesehatan China mengklaim obat anti-influenza bernama favipiravir yang dikembangkan oleh Jepang, secara efektif bisa mengobati pasien yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2.
ADVERTISEMENT
Zhang Xinmin, Direktur Pusat Nasional untuk Pengembangan Bioteknologi China mengatakan, obat favipiravir atau avigan yang dikembangkan oleh anak perusahaan Fujifilm, telah menunjukkan hasil positif dalam uji klinis pada 340 pasien COVID-19 (penyakit yang disebabkan SARS-CoV-2) di rumah sakit Wuhan dan Shenzhen.
“Ini memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan jelas efektif dalam perawatan,” kata Zhang, dalam konferensi pers di Beijing, China, Selasa (17/3), seperti dikutip dari The Guardian.
Pasien postif COVID-19 dinyatakan sembuh setelah empat hari diberikan obat anti-influenza tersebut. Sedangkan pasien yang tidak diberikan obat favipiravir, rata-rata membutuhkan 11 hari untuk dinyatakan negatif virus corona.
Ilustrasi obat. Foto: Shutter stock
Selain itu, hasil sinar-X menunjukkan adanya peningkatan kondisi paru-paru pasien yang diobati favipiravir, peningkatannya mencapai 91 persen. Sedangkan mereka yang tidak diobati favipiravir, hanya mengalami peningkatan sekitar 62 persen.
ADVERTISEMENT
Perusahaan Fujifilm Toyama Chemical sendiri mengembangkan obat favipiravir sekitar tahun 2014 lalu. Meski obat garapan mereka diklaim ampuh mengobati sejumlah pasien COVID-19 di China, pihak perusahaan enggan menanggapi hal itu.
Setelah diumumkannya favipiravir sebagai obat yang bisa menyembuhkan pasien virus corona, saham perusahaan Fujifilm melesat naik hingga 14,7 persen dengan pencapaian 5.207 yen.
Dokter di Jepang juga telah menggunakan obat yang sama dalam studi klinis pada pasien virus corona dengan gejala ringan hingga sedang, berharap apa yang diklaim China benar-benar terjadi dan bisa mencegah virus berkembang biak di tubuh pasien.
Petugas medis daruruat China yang merawat pasien virus corona atau COVID-19 mulai meninggalkan Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/STR
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan bahwa obat favipiravir tidak efektif mengobati pasien COVID-19 dengan gejala kronis.
“Kami telah memberi favipiravir pada 70 hingga 80 pasien, tetapi tampaknya tidak berfungsi dengan baik ketika virus sudah berlipat ganda,” ujar juru bicara Kemenkes Jepang, kepada Mainichi Shimbun.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan bahwa hal yang sama juga berlaku untuk obat-obatan semacam antiretroviral HIV, lopinavir, dan ritonavir. Obat favipiravir sendiri sebenarnya pernah dipakai saat wabah Ebola berlangsung pada 2016 kemarin. Kala itu, pemerintah Jepang mengguyur wilayah yang terdampak wabah Ebola dengan obat favipiravir sebagai bantuan darurat.
Saat ini, favipiravir tengah menunggu persetujuan pemerintah China untuk didistribusikan dalam skala besar kepada para pasien virus corona COVID-19. Seorang pejabat kesehatan Jepang mengatakan obat ini ditargetkan disetujui pada Mei 2020.
“Tetapi jika hasil penelitian klinis tertunda, persetujuan juga bisa ditunda,” paparnya.