Orang Golongan Darah O Miliki Risiko Kematian 3 Kali Lebih Tinggi

3 Mei 2018 19:14 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantong darah (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kantong darah (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Dalam suatu studi terbaru, ditemukan bahwa orang bergolongan darah O yang mengalami cedera parah, ternyata memiliki kemungkinan kematian tiga kali lebih tinggi dibandingkan pasien dengan golongan darah lainnya.
ADVERTISEMENT
Studi ini dipimpin oleh Wataru Takayama dari Tokyo Medical and Dental University Hospital, Jepang, dan telah dipublikasikan pada jurnal Critical Care.
Dalam studi ini, Takayama beserta tim membandingkan angka kematian di antara pasien cedera parah yang memiliki golongan darah berbeda.
Para peneliti mempelajari 901 orang pasien yang masuk ke dalam bagian gawat darurat di Jepang antara tahun 2013 dan 2016. Hasilnya adalah mereka menemukan bahwa pasien dengan golongan darah O memiliki tingkat kematian 28 persen. Sementara angka kematian dari pasien bergolongan darah lainnya ketika digabungkan hanya 11 persen saja.
Para peneliti menduga perbedaan ini akibat faktor Von Willebrand, agen pembeku dalam darah, yang kandungannya di dalam golongan darah O lebih rendah dibandingkan dengan golongan darah lainnya.
Tipe Golongan Darah O. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Tipe Golongan Darah O. (Foto: Thinkstock)
Kekurangan dalam faktor Von Willebrand tersebut dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya pendarahan, yang kemudian meningkatkan risiko kematian dari seorang pasien dengan cedera yang parah.
ADVERTISEMENT
Meski tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, Takayama dan tim menjelaskan pengetahuan dari hasil riset ini setidaknya dapat membantu staf di bagian gawat darurat untuk mengintensifkan perawatan kepada pasien dengan golongan darah O demi menekan risiko kematian.
Hal ini juga dapat menjadi pertimbangan ketika para staf medis akan memberikan transfusi darah O negatif yang dianggap sebagai donor universal.
"Temuan kami juga membuat suatu pertanyaan baru mengenai bagaimana transfusi darah darurat dari golongan darah O kepada seorang pasien dengan cedera yang parah dapat berakibat homeostatis, proses yang menyebabkan pendarahan berhenti, dan apakah hal ini berbeda dengan golongan darah lainnya," ujar Takayama, dilansir IFL Science.
"Diperlukan riset lebih lanjut untuk menginvestigasi hasil studi kami untuk mengembangkan strategi pengembangan yang terbaik untuk pasien dengan cedera parah," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu juga masih diperlukan riset tambahan untuk mengkonfirmasi apakah faktor Von Willebrand tersebut ada, serta untuk menemukan apakah ada perbedaan antara golongan darah lainnya, berikut juga antara kelompok positif serta negatif dari masing-masing golongan darah.
Tim peneliti juga menambahkan, peserta studi ini terbatas pada pasien Jepang dan tak menutup kemungkinan memiliki hasil berbeda pada kelompok etnik lainnya.