Pandemi Covid Bunuh Lebih Banyak Orang Amerika Dibanding Flu Spanyol

24 September 2021 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemakaman koran akibat pandemi covid. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemakaman koran akibat pandemi covid. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 mengakibatkan jutaan orang meninggal di hampir seluruh dunia. Fakta mengejutkan, kini jumlah korban meninggal akibat covid di Amerika Serikat, telah melampaui pandemi flu spanyol yang terjadi lebih dari satu abad lalu.
ADVERTISEMENT
Dikutip Live Science, menurut data Universitas Johns Hopkins, per tanggal 19 September 2021, jumlah korban meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 di AS sebesar 676.347 orang. Pencapaian itu telah mengalahkan angka kematian pandemi flu spanyol yang diperkirakan sebesar 675.000 orang Amerika.
Sementara, untuk skala global angka kematian pandemi COVID-19 masih jauh dari pencapaian flu spanyol. Diperkirakan total jumlah korban meninggal flu spanyol yang terjadi pada tahun 1918 mencapai 20-100 juta orang. Korban global dari pandemi COVID-19 sendiri telah mencapai lebih dari 4,7 juta saat ini.
Amerika serikat sendiri yang dikenal sebagai negara adidaya porak poranda dirusak oleh munculnya virus corona varian Delta yang sangat menular. Amerika sekarang melaporkan rata-rata setidaknya 2.000 kematian per hari, tertinggi sejak Maret 2021.
Ribuan instalasi bendera Amerika Serikat sebagai tanda 200 ribu kematian korban akibat COVID-19 di Amerika. Foto: AP Photo/ J. Scott Applewhite
Dengan 2.000 kematian per hari, jumlah korban meninggal akan jauh lebih tinggi pada akhir tahun. Associated Press melaporkan, University of Washington memperkirakan 100.000 kematian lagi bakal terjadi di AS sebelum 1 Januari 2022.
ADVERTISEMENT
Mengukur kematian akibat wabah penyakit, memang jarang tepat. Saat pandemi flu spanyol saja misal, ditemukan kesulitan pendataan karena teknologi yang belum secanggih saat ini. Saat wabah itu terjadi satu abad lalu, sedikit pelacakan yang dilakukan terhadap jumlah kematian di Asia dan Afrika.
Kemudian, para korban bisa saja tewas karena kombinasi penyebab, jadi menyalahkan satu penyakit tertentu terkadang melibatkan beberapa dugaan. Ada bukti banyak orang meninggal tanpa tes COVID-19, terutama di awal pandemi dan karenanya tidak dimasukkan dalam statistik.
Petugas medis merawat korban wabah flu Spanyol. Foto: Hulton Archive/Getty Images

Flu spanyol, salah satu pandemi terburuk sepanjang sejarah

Pandemi flu spanyol dianggap sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah manusia, menewaskan lebih dari puluhan hingga ratusan juta orang di seluruh dunia. Menurut CDC, flu Spanyol pertama kali muncul pada 1918-1919.
ADVERTISEMENT
Di Amerika Serikat, penyakit influenza Spanyol teridentifikasi dari anggota militer pada musim semi 1918. Diperkirakan ada 500 juta orang atau sepertiga dari populasi manusia yang terinfeksi virus H1N1.
Disebut flu Spanyol bukan berarti penyakit ini berasal dari Spanyol, melainkan karena pada perang dunia I, Spanyol adalah negara satu-satunya yang jujur memberitakan pandemi H1N1 ke khalayak luas.