Pandemi Virus Corona Bisa Jadi Bencana Kelaparan Global

25 April 2020 21:01 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung supermarket mengenakan masker di wilayah Brooklyn di New York City, AS, 26 Maret 2020. Foto: REUTERS/Stephen Yang
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung supermarket mengenakan masker di wilayah Brooklyn di New York City, AS, 26 Maret 2020. Foto: REUTERS/Stephen Yang
ADVERTISEMENT
David Beasley, Direktur Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP), mendesak pemerintah di setiap negara agar bertindak secepatnya demi menghentikan ancaman kelaparan yang bisa menimpa 265 juta orang di dunia akibat pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Beasley juga menegaskan waktu yang tersedia saat ini cenderung singkat dan sudah semestinya para pemimpin dunia segera bertindak sebelum ratusan juta orang kelaparan. Lebih dari 30 negara berkembang akan mengalami kelaparan dahsyat ini, dengan 10 negara di antaranya bahkan sudah memiliki lebih dari 1 juta penduduk di ambang kelaparan.
"Kita tidak sedang membicarakan orang-orang yang akan tidur kelaparan," ungkap Beasley dilansir oleh The Guardian. “Kita berbicara tentang kondisi ekstrem, status darurat –tentang orang-orang yang benar-benar sedang berbaris menuju ambang kelaparan. Jika kita tidak memberikan makanan kepada orang-orang, mereka akan mati. "
Anak Somalia meminum air setelah perjalanan jauh. Foto: Reuters
Meski sudah diprediksi COVID-19 akan menyebar ke negara-negara berkembang, tetapi pola penyebarannya sulit diukur.
Satu hal yang pasti adalah sistem kesehatan yang masih kurang mumpuni di sejumlah negara berkembang tidak akan mampu mengatasi para korban wabah SARS-CoV-2. Dari bencana ekonomi, yang terjadi selama pandemi, akan menyebabkan tekanan besar terhadap sumber daya pangan.
ADVERTISEMENT
"Ini benar-benar lebih dari sekadar pandemi –ini menciptakan pandemi kelaparan," tegas Beasley. "Ini adalah bencana kemanusiaan dan pangan."
Beasley telah membawa pesannya ke Dewan Keamanan PBB pada Selasa (21/2) lalu dan memperingatkan para pemimpin dunia supaya bertindak cepat dalam situasi yang semakin memburuk ini. Dia mendesak untuk membawa bantuan sekitar 2 miliar dolar AS, sebagaimana yang telah dijanjikan, sehingga dapat disalurkan kepada garda terdepan secepat mungkin.
Tambahan bantuan sebesar 350 juta dolar AS juga akan dibutuhkan untuk membangun jaringan logistik. Hal ini berguna untuk menyalurkan makanan dan pasokan medis, termasuk alat pelindung diri ke tempat yang membutuhkan. Dalam kasus tertentu, bantuan ini pula akan sangat bermanfaat untuk menyalurkan bantuan lewat transportasi udara ketika transportasi darat tidak memungkinkan.
ADVERTISEMENT
Bahkan sebelum krisis COVID-19 terjadi, Beasley sebetulnya telah mengimbau negara-negara donor untuk meningkatkan pendanaan bantuan pangan bagi negara miskin. Imbauan ini didasari oleh konflik dan bencana alam yang menghasilkan tekanan besar terhadap sistem pangan.
"Saya sudah mengatakan bahwa 2020 akan menjadi tahun terburuk sejak Perang Dunia Kedua, berdasarkan apa yang kami perkirakan pada akhir tahun lalu," lanjutnya.
Ditambah lagi, pada awal tahun ini Afrika Timur diserang oleh hama belalang, yang terburuk dalam beberapa dekade, dan telah menempatkan sebanyak 70 juta orang dalam bahaya.
Menurut sebuah laporan dari PBB dan organisasi lainnya pada sepekan lalu, setidaknya 265 juta orang pada saat ini sedang mengarah ke ambang kelaparan akibat krisis COVID-19. Jumlah ini sama dengan dua kali lipat dari jumlah yang terancam sebelum pandemi.
ADVERTISEMENT
"Kami membutuhkan uang dan akses –bukan salah satunya, keduanya. Jika rantai pasokan rusak, orang tidak bisa mendapatkan makanan– dan jika mereka tidak bisa mendapatkan makanan (dalam waktu) cukup lama, mereka akan mati," tutup Beasley.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.